
Pantau.com Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan pada Februari 2018, tumbuh 8,22 persen (tahun ke tahun/yoy) atau sebesar Rp4.662,34 triliun. Sebelumnya pada Januari 2018, kredit perbankan hanya tumbuh 7,4 persen (yoy).
Kepala Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan kredit perbankan pada bulan Februari 2018, menggeliat karena mulai masifnya kegiatan ekonomi domestik. Hal tersebut, terlihat dari angka impor bahan baku dan barang modal yang meningkat.
Ia menjelaskan naiknya pertumbuhan kredit dibarengi dengan penurunan kualitas kredit karena rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) per Februari 2018 naik, meskipun tipis menjadi 2,88 persen dari 2,86 persen pada Januari 2018.
Baca juga: Ini Penilaian OJK Soal Gubernur BI Terpilih
"Kami lihat pada Februari sudah mulai meningkat, target pertumbuhan kredit berdasarkan rencana bisnis bank (RBB) bakal terealisasi yakni mencapai 12 persen," ujar Heru saat jumpa pers, Kamis (29/3/2018).
Ia menyampaikan intermediasi perbankan, cukup merata dari bank besar hingga bank kecil. Heru meyakini ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, apalagi jika target pertumbuhan ekonomi nasional di 5,4 persen dapat tercapai.
Baca juga: Hore... Tax Holiday Berlaku, Ini Rinciannya!
Di sisi lain likuiditas perbankan disebut juga masih memadai. Terlihat dari rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) yang sebesar 88,7 persen per Februari 2018.
Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) perbankan, terkumpul sebesar Rp5.255,30 triliun, tumbuh 8,44 persen.
- Penulis :
- Martina Prianti