billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Presiden Trump Minta China Cabut Tarif Dagang Produk Pertanian AS

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Presiden Trump Minta China Cabut Tarif Dagang Produk Pertanian AS

Pantau.com - Presiden Donald Trump mengatakan meminta China segera mencabut semua tarif atas produk pertanian Amerika karena perundingan dagang antara kedua negara maju dan lancar, dan ia tidak mengenakan tarif 25 persen atas barang China mulai hari Jumat (1 Maret 2019) sebagaimana semula direncanakan.

"Saya sudah meminta China mencabut semua tarif atas produk pertanian kita berdasarkan fakta kita bergerak maju dan lancar dalam perundingan dagang" kata Trump di twiter.

rn

Baca juga: Tiket Harga Pesawat Melonjak, Ada Dugaan dari Kinerja Kartel

Ia juga memastikan  tidak menaikkan tarif atas barang China dari 10 menjadi 25 persen terhitung tanggal 1 Maret sebagaimana tadinya direncanakan.

rn

"Ini penting sekali bagi petani kita  dan saya sendiri!"ujar Trump.

rn

Sebelumnya, dalam perundingan untuk menghentikan perang dagang, pejabat tertinggi perdagangan Amerika hari Rabu (27 Februari 2019) mengatakan bahwa perjanjian perdagangan baru dengan China masih jauh dari selesai.

Baca juga: INDEF: Harga Kenaikan Tiket Pesawat Bukan karena Avtur

rn

Berbagai kendala dalam perundingan terakhir dan keprihatinan Amerika atas berbagai isu terkait teknologi tinggi tetap menjadi titik kunci perbedaan pendapat.
rn

rn

Setelah pembicaraan berbulan-bulan, Amerika Serikat dan China masih belum menyetujui kesepakatan yang bisa mengatasi keprihatinan Presiden Donald Trump atas defisit perdagangan dengan China.

rn

Wakil Perdagangan Amerika Serikat (USTR) Robert Lighthizer mengatakan, bahwa yang diinginkan oleh presiden adalah perjanjian nomor satu dapat ditegakkan tetapi yang juga mengubah pola praktik alih teknologi, perlindungan hak atas kekayaan intelektual, subsidi kebijakan industri besar dan kemudian berbagai hambatan khusus terhadap perdagangan dan praktik tidak adil dalam bidang pertanian dan bidang jasa.

rn

"Apa yang kita inginkan adalah perdagangan yang adil, yang membutuhkan perubahan struktural dan itu harus ditegakkan," ujarnya.
rn

rn
Penulis :
Nani Suherni