
Pantau.com - Dua dari tiga komuter berencana menggunakan kartu kredit atau debit untuk membayar tarif transportasi umum di Singapura. Hal itu menurut sebuah studi oleh United Overseas Bank (UOB) yang dirilis pada Rabu (3 April 2019).
Penelitian yang dilakukan pada bulan Januari tahun lalu dengan lebih dari 1.000 orang di Singapura, menyarankan bahwa ketika para penumpang ini membayar untuk naik bus atau kereta dengan kartu kredit atau debit, mereka kemungkinan juga akan melakukan pembayaran kartu tanpa kontak di daerah lain.
Dikutip Business Insider, studi ini menemukan bahwa anggota kartu UOB yang membayar ongkos angkutan umum dengan kartu kredit atau debit mereka meningkatkan pengeluaran tanpa kontak mereka secara keseluruhan yang mencakup produk dan layanan lain sebesar 51 persen.
Baca juga: Keren! Tas Produk Lokal, Kualitas Internasional Seharga Rp15 Juta
Hasil studi menyebutkan konsumen memilih pembayaran elektronik untuk transit juga berencana untuk menggunakan metode pembayaran yang sama dalam hal berbelanja bahan makanan (82 persen), atau membayar teman (83 persen).
Kepala kartu dan pembayaran UOB di Singapura Choo Wan Sim mengatakan banyak penumpang yang menerima kemudahan dengan sistem pembayaran cashless ini.
"Karena penumpang menikmati kemudahan dan kesederhanaan menggunakan kartu pembayaran tunggal setiap kali dan kapan pun mereka perlu membayar tarifnya, mereka secara alami akan melepaskan pembayaran tunai untuk alat elektronik seperti itu. sebagai kontak di bidang lain dari kehidupan mereka," ungkapnya.
- Penulis :
- Nani Suherni