Pantau.com - Kenaikan tarif Washington terhadap impor China akan memukul industri mainan AS dengan kenaikan biaya dan penurunan laba, kata seorang pemimpin industri senior.
"Anggota kami, tentu saja, prihatin dengan potensi tarif yang diusulkan untuk mainan," kata Rebecca Mond, Wakil Presiden urusan pemerintah federal di Asosiasi Toy, dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Xinhua melalui email pada Senin (24/5/2019).
"Tarif ini, yang merupakan pajak yang dibayarkan oleh importir dan akhirnya diteruskan ke konsumen, akan memukul industri mainan dengan keras mengingat betapa kita bergantung pada China untuk pembuatan mainan dan seberapa tipis margin keuntungan yang sudah ada," kata Mond.
Baca juga: Pedagang Online Mulai 'Ngamuk' Instagram dan Facebook Tak Bisa Diakses
Perusahaan mainan AS masih menilai apa dampaknya bagi perusahaan mereka.
"Mereka mencari cara untuk mengurangi kenaikan biaya, mereka melihat kenaikan harga, dan mereka berusaha untuk membawa produk lebih awal," jelasnya.
"Satu hal yang jelas, bagaimanapun, pergeseran produksi massal ke luar Tiongkok bukanlah pilihan yang layak untuk industri kami," keluhkan.
Bahkan jika tarif ini diberlakukan, pihak produsen tidak mengharapkannya permanen. Tidak masuk akal untuk membuat keputusan produksi jangka panjang berdasarkan faktor-faktor sementara," kata Mond.
"Kami benar-benar optimis bahwa kesepakatan dapat tercapai - kami harus! Hubungan AS dan China sangat penting bagi industri kami dan bagi ekonomi AS," katanya.
Baca juga: Gunakan VPN Gratis? Digital Forensik: Segera Ganti Password Mbanking
Pemerintah AS menaikkan tarif tambahan atas impor China senilai USD200 miliar dari 10 persen menjadi 25 persen pada 10 Mei, dan mengancam akan menaikkan tarif pada lebih banyak barang Tiongkok.
Menanggapi putaran baru langkah proteksionis AS, China telah mengumumkan bahwa mereka akan menaikkan tarif tambahan pada sejumlah impor AS mulai 1 Juni, dan akan berjuang sampai akhir.
Toy Association, sebuah asosiasi perdagangan nasional yang mewakili industri mainan AS, memiliki 950 anggota plus dan dampak ekonomi AS tahunan sebesar USD110,9 miliar menurut kelompok tersebut.
- Penulis :
- Nani Suherni
