Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Sadis! Di Kandang Airbus, Boeing Terima Pesanan Perdana 200 Pesawat

Oleh Nani Suherni
SHARE   :

Sadis! Di Kandang Airbus, Boeing Terima Pesanan Perdana 200 Pesawat

Pantau.com - Paris Air Show biasanya merupakan benteng Airbus, tetapi perusahaan Eropa itu justru mengumumkan pesanan terbesar untuk Boeing.

Pemilik British Airways IAG menandatangani letter of intent untuk 200 pesawat satu lorong Max, dalam komitmen senilai USD24 miliar (USD32,8 miliar) untuk memberi Boeing ini merupakan kesempatan untuk membalikkan narasi negatif seputar sumber laba terbesarnya.

Dilansir Straits TimesCEO IAG Willie Walsh mengatakan bahwa ia akan naik sendiri jika ia bisa dan bahwa ia telah mengikuti simulator untuk menjalankan melalui perubahan yang diusulkan Boeing. 

Baca juga: Duh! IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Iran Justru Minus 6 Persen

Ini adalah salah satu pesanan terbesar yang pernah dibuat untuk model lorong tunggal di Eropa, dan IAG pada dasarnya membangun masa depan operasi berbiaya rendah, termasuk merek Level dan Vueling, di sekitar Max.

"Kedua belah pihak mendapatkan sesuatu yang hebat: Boeing mendapat dukungan yang sangat tepat waktu dan IAG dapat membeli pesawat dengan diskon yang sangat besar, mungkin, tanpa risiko," kata Richard Aboulafia, wakil presiden di Teal Group, sebuah Fairfax, Virginia berbasis perusahaan konsultan penerbangan.

Sementara pabrikan yang berpusat di Chicago itu mengosongkan pada hari pembukaan (dan menyaksikan Airbus menarik kesepakatan USD13 miliar), Selasa mulai lebih optimis untuk Boeing. 

Itu mendaptakn pesanan untuk 20 unit 787 Dreamliners dari Korean Air Lines, sebelum crescendo dari IAG, menandai dukungan komersial pertama untuk Max sejak grounding.

Baca juga: Sekelas Warga China Sebut Produk Rusia Lebih Murah dan Berkualitas?

Rencananya Boeing akan menyelesaikan pembelian tersebut, menurut seseorang dengan pengetahuan tentang masalah tersebut.  

Namun, rupanya kabar ini menjadi pukulan bagi Airbus, dimana perusahaan asal Eropa ini tidak mengetahui perundingan atau bahkan persyaratan IAG.

Setelah Walsh menandatangani kontrak dengan kepala pesawat komersial Boeing Kevin McAllister, staf Boeing saling menerima dan memeluk. McAllister mengatakan dia benar-benar merasa terhormat dan rendah hati oleh pengesahan Walsh.

Penulis :
Nani Suherni