Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Alibaba Bidik 500 Juta Konsumen pada 11 November Nanti

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Alibaba Bidik 500 Juta Konsumen pada 11 November Nanti

Pantau.com -  Alibaba Group pada pekan lalu memulai pra penjualan festival belanja global untuk tahun ini. Festival yang disebut Singles Day itu akan berlangsung pada 11 November (11.11) untuk yang ke 11 kalinya.

Daya tarik terbesar dari festival tersebut adalah berbagai merek yang ditawarkannya pada satu platform. Dalam acara itu juga ada diskon besar serta penjualan flash reguler.

Tahun lalu, event 11.11 sukses mencatatkan hampir USD40 miliar selama 24 jam. Pencaipan itu melampaui hasil festival belanja serupa di Amerika Serikat (AS) seperti Black Friday dan Cyber Monday.

Baca juga: Alibaba Telah Membeli Sepertiga Saham Raksana Keuangan Online

Pada 2019, Alibaba membidik hampir 500 juta pembeli di situs webnya dari seluruh dunia termasuk China. Dimana kebutuhan konsumsi di kota-kota tingkat rendah telah meningkat selama dua tahun terakhir.

Dari 226 juta pengguna aktif bulanan yang bergabung dengan situs belanja Alibaba, Taobao selama dua tahun terakhir terdapat 70 persen berasal dari daerah tingkat bawah pada juni 2019.

Chief Marketing Officer Alibaba Group, Chris Tung, mengatakan keberhasilan perusahaan fokus pada pasar yang kurang berkembang di China tercermin dalam pertumbuhan akuisisi pelanggan baru perusahaannya.

Baca juga: Alibaba 'Galau', Ketegangan di Hong Kong Pengaruhi Rencana Bisnis

Untuk memenuhi permintaan konsumen dari daerah tingkat bawah, Alibaba telah membantu pabrik-pabrik di China menjadi lebih mengerti teknologi dengan memberi mereka akses ke alat analisis, kemampuan IoT, dan alat pemasaran, untuk membuat proses manufaktur mereka lebih efisien dan memenuhi permintaan konsumen dari bawah.

Lantas, akibat perang dagang antara China dan Amerika Serikat membuat investor khawatir atas penjualan Alibaba ke Amerika Serikat. AS telah menggunakan lebih dari USD300 miliar pada tarif impor untuk barang-barang konsumen dari China.

Namun, pada 2018, ketika kekhawatiran perang dagang masih meredam sentimen pasar, Alibaba membukukan rekor angka penjualan.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta