Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Batan buat Terobosan Teknologi Pangan Lewat Nuklir, Berani Cicip?

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Batan buat Terobosan Teknologi Pangan Lewat Nuklir, Berani Cicip?

Pantau.com - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) membuat terobosan dengan memanfaatkan teknologi nuklir untuk teknologi pangan. Ini berfungsi menghilangkan makanan dari bakteri hingga pengawet makanan dan lainnya. So, apakah komoditas tersebut layak untuk dikonsumsi?

Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, menilai sejauh ini sudah ada beberapa komoditas yang dilakukan uji coba. Contohnya seperti beras, buah-buahan, hingga kedelai.

"Jadi mereka sudah menghasilkan beras yang benihnya, istilahnya diintervensi dengan pendekatan nuklir ya," kata Bambang, Selasa (5/11/2019).

Baca juga: 3 Alasan Pelaku UKM Harus Beralih ke Dompet Digital

Ia juga menegaskan, masyarakat tak perlu khawatir mengenai aspek keamanan pangan. Bambang melihat intervensi oleh teknologi nuklir untuk mensterilkan hasil panen dari bakteri, merupakan bagian dari riset dan inovasi yang telah diuji.

"Jadi artinya makan beras itu tidak akan membuat bapak ibu terkena radioaktif ya. Sudah sangat aman. Itu cuma intervensinya nuklir," paparnya.

Lebih lanjut, salah satu produk beras yang akan dipasarkan, dikemas dengan merek kemasan beras nuklir. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada masyarakat, jika penggunaan teknologi nuklir untuk bahan pangan benar-benar aman.

Baca juga: Teknologi Pertanian di Ciamis: Limbah Disulap Jadi Bio Insectisida Guys

Penggunaan nuklir ini, menurut Bambang memiliki dua keuntungan. Adalah yang pertama peningkatan produktivitas yang berarti juga menguntungkan petani dan produksi nasional. "Sesuai dengan strategi, kita tidak bergantung pada ekstensifikasi tapi juga ke intensifikasi," jelasnya.

Sedangkan keuntungan kedua, mengenai peningkatan kualitas. Ia memberikan contoh konkret hasil produksi kedelai yang diintervensi menggunakan teknologi nuklir.

"Jadi kedelai itu bisa diintervensi dengan nuklir, kedelai lokal sehingga produktivitasnya meningkat, kualitasnya pun membaik. Saya kemarin mencoba tempe yang dibuat dari kedelai yang berasal dari intervensi nuklir tersebut," tukasnya.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta