Pantau.com - Salah satu founder aplikasi penyedia jasa perjalanan online terbesar di dunia, Uber, Travis Kalanick, dikabarkan mengundurkan diri dari jajaran direksi. Ia telah mengumumkan pengunduran dirinya yang akan dilakukan Minggu depan.
Diketahui, Kalanick telah berada di perusahaan itu sejak 2009. Bahkan Kalanick telah menjual sebagian besar sahamnya di Uber yang bernilai lebih dari USD2,5 miliar setara Rp34 triliun (Kurs Rp13.757/USD) selama dua bulan terakhir.
“Pada akhir dasawarsa ini, dan dengan perusahaan yang sekarang terbuka untuk umum, sepertinya saat yang tepat bagi saya untuk fokus pada bisnis saya saat ini dan kegiatan filantropi,” ujar Travis Kalanick seperti dikutip Pantau dari Forbes, Rabu (25/12/2019).
Baca juga: GoLife Akan Tutup Sebagian Layanannya Mulai Akhir Desember 2019, Apa Saja?
Kalanick juga diisukan akan fokus ke proyek terbarunya, City Storage Systems yang bermarkas di Los Angeles, Amerika Serikat. Adapun proyek terbaru Kalanick bernama CloudKitchens, yang menyewakan ruang untuk restoran yang menyajikan makanan melalui aplikasi jasa pengiriman seperti Uber Eats dan Deliveroo.
“Namun saya akan tetap mendukung Uber di kemudian hari,” tambah pria berusia 43 tahun itu.
FYI, Kalanick mendirikan Uber satu dekade lalu, ia juga sempat diminta untuk mengundurkan diri dari posisi CEO tahun 2017 karena serangkaian skandal yang mengguncang perusahaan, termasuk laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca juga: Grabfood Luncurkan Layanan Anyar 'Grabfood Signature'
Kabar Kalanick yang meninggalkan perusahaan dinilai datang pada waktu yang tepat. Dasarnya, Uber tengah dilarang penggunaannya di kota-kota sebagian dunia. Bahkan di markas utama Uber di London, Inggris, lisensi Uber tidak bertahan lama.
Terlepas dari berbagai kontroversi Uber, perusahaan jasa transportasi itu telah melakukan sekitar 15 miliar trip perjalanan sejak tahun 2010.
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta
