Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Harga Masker Naik dari Rp25 Ribu Jadi Rp300 Ribu Pasca WNI Positif Korona

Oleh Noor Pratiwi
SHARE   :

Harga Masker Naik dari Rp25 Ribu Jadi Rp300 Ribu Pasca WNI Positif Korona

Pantau.com - Terdeteksinya penyebaran virus korona atau dikenal sebagai Covid-19 di Jakarta menyebabkan harga sekotak masker medis tembus Rp300.000. Harga tersebut meroket disebabkan permintaan tinggi masyarakat Jakarta, dari harga normal sekotak berisi 50 lembar masker yang biasa dijual seharga Rp20.000-Rp25.000.

"Sudah enggak ada yang ngirim lagi. Tapi banyak juga yang mau beli sejak ada korona," ujar salah satu pedagang toko obat, Ayong di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/3/2020).

Akibat harga masker yang tinggi membuat banyak calon pembeli di Pasar Slipi mengurungkan niatnya. Ayong mengakalinya dengan menjual masker secara eceran. "Selembarnya dijual Rp8.000," ujar dia.

Baca juga: WNI Asal Depok Positif Korona, Menkes Sindir Warga yang Sibuk Beli Masker

Kemudian di kawasan LTC Glodok, penjual masker medis Asong, terpaksa menaikkan harga jual karena harga masker dari distributor sudah melonjak.

"Per hari ini kami jual tinggi, dapat harga murah kami jual murah, kalau dapat tinggi ya jual tinggi sesuai pasaran," kata Asong. Khusus untuk masker bermerek, Asong terpaksa menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dibanding masker merek lainnya.

Adapun pedagang masker medis, Ranto, pedagang masker di LTC Glodok mengaku sudah kehabisan stok masker karena banyak diburu masyarakat usai pengumuman dua kasus WNI positif korona.

Ranto menyebut sejumlah masker bermerek sudah mulai langka. Distributor masker-masker bermerek tersebut sedang bergabung untuk program pemerintah  menyediakan jutaan stok masker khusus penanganan korona. "Saya saja sering kehabisan stok, sebab denger-denger dari distributornya, dari pabrik pusat sedang ada program membuat masker khusus untuk program tiga juta masker dari pemerintah," kata dia.

Baca juga: Infografis Saat yang Tepat Menggunakan Masker Sesuai Saran WHO

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI), yaitu seorang ibu dan anaknya positif terjangkit virus korona jenis baru.

"Ternyata orang yang terkena virus korona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit," kata Presiden Joko Widodo di beranda Istana Merdeka Jakarta.

Presiden menyampaikan hal tersebut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. "Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif korona," kata Presiden.

Penulis :
Noor Pratiwi