
Pantau.com - Sektor pariwisata termasuk bisnis restoran dinilai paling madesu alias memiliki masa depan suram gegara terdampak COVID-19. Terlihat dari sejumlah daerah tujuan wisata yang selama ini menjadi favorit wisatawan mancanegara (wisman).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pariwisata menjadi sektor yang paling utama terdampak COVID-19.
“Kami sudah paparkan kepada Bapak Presiden yang utamanya terdampak adalah pariwisata, restoran, sarana umum, transportasi, ritel, dampaknya itu lebih dari 40 persen. Bahkan restoran dan pariwisata itu sekitar 70 persen,” kata Airlangga.
Baca juga: Kemenparekraf Akan Fasilitasi UMKM Pariwisata Akses 5 Skema Program Bantuan
Terkait dengan daerah, kata dia, yang terdampak pariwisatanya paling parah seperti di Bali, Kepuluan Riau, dan Sulawesi Utara. “Itu memang terdampak dalam. Demikian pula Jakarta yang menerapkan PSBB juga cukup dalam,” tambah Airlangga.
Dari sisi ketenagakerjaan termasuk SDM pariwisata di dalamnya, jumlah tenaga kerja yang dirumahkan mencapai satu juta lebih, kemudian yang di-PHK 375.000 sehingga total yang dirumahkan mencapai 1,4 juta pekerja. Kemudian pekerja informal 314.833 orang sehingga jumlahnya mencapai 1,7 juta secara total.
“Mereka yang di-PHK dan dirumahkan ini akan dimasukkan dalam Program Kartu Prakerja secara bertahap bergelombang dalam 4-5 minggu ke depan,” pungkas Airlangga.
Baca juga: Kemenparekraf Fasilitasi Pelaku Kuliner di Foodstrarup Indonesia 2020
- Penulis :
- Tatang Adhiwidharta