Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

BI: Sebaiknya Masyarakat Gunakan Nontunai di Tengah COVID-19

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

BI: Sebaiknya Masyarakat Gunakan Nontunai di Tengah COVID-19

Pantau.com - Bank Indonesia (BI) mengimbau masyarakat agar menggunakan nontunai di tengah pandemi Virus korona baru atau COVID-19, terutama dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah."Kami mengimbau masyarakat gunakan nontunai dalam melakukan transaksi keuangan selama pandemi COVID-19," kata Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SP PUR) BI Sulawesi Utara, Haratua Panggabean, Jumat (22/5/2020).

Baca juga: Transaksi Non-Tunai Bisa Hemat Pembuatan Uang Kertas Triliun Rupiah


Ia mengatakan dengan memanfaatkan nontunai dalam bertransaksi keuangan, masyarakat tidak perlu ke bank atau Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melakukan pembayaran atau pembelian sesuatu.Saat ini, katanya, banyak bank yang telah mengeluarkan produk digitalnya seperti mobile banking yang bisa melakukan transaksi keuangan apapun juga. Selain perbankan, katanya, ada juga penyedia jasa keuangan lainnya yang bisa melakukan transaksi hanya dari telepon genggam saja."Sehingga, walaupun menghadapi Lebaran dengan transaksi keuangan yang meningkat akan meminimalisir kita bertemu dengan banyak orang," jelasnya.Dia menambahkan BI menyiapkan dana tunai sebesar Rp 2,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi Lebaran tahun ini. Tahun ini, sedikitnya ada 74 titik lokasi penukaran uang yang dilayani perbankan di Sulut. "Penukaran sudah berlangsung sejak 11 Mei lalu hingga saat ini," katanya.

Baca juga: 5 Tren Keuangan 2020, Salah Satunya Menabung di Bank Online


Tahun ini, BI Sulut tak menggelar penukaran uang receh seperti sebelum-sebelumnya mengingat masih dalam kondisi darurat pandemi COVID-19. Terkait hal itu, ia memastikan uang tunai yang disiapkan BI telah melalui protokol kesehatan dalam rangka pencegahan COVID-19."Sebelum diedarkan atau dijemput bank (uang) telah dikarantina 14 hari, melalui proses disinfeksi dan petugas yang menanganinya juga ikut protokol kesehatan," jelas Haratua.
 

Penulis :
Tatang Adhiwidharta