Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Pertamina Rugi Belasan Triliunan, Warganet Ramai-ramai Colek Ahok

Oleh Tatang Adhiwidharta
SHARE   :

Pertamina Rugi Belasan Triliunan, Warganet Ramai-ramai Colek Ahok

Pantau.com - PT Pertamina (Persero) tengah menjadi perhatian masyarakat usai mengalami kerugian USD761,23 juta atau setara Rp11,1 triliun di semester I-2020. Keberadaan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipertanyakan sebagai Komisaris Utama.

Warganet pun ramai-ramai membicarakan Ahok yang digadang-gadang mampu menyelamatkan Pertamina. Namun justru mencatat kinerja buruk pada semester I 2020.

“Thank you Ahok” tulis @Ima*Has*n95 berikan sindiran.

“Alhamdulillah ada Ahok di Pertamina, kalau enggak ada beliau bisa-bisa rugi Rp50 T, makasih Pak Ahok” tambah akun @_d*ncorl*one_78.

Baca juga: Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Begini Alasannya

Tak hanya itu, masyarakat mempertanyakan mengapa Pertamina rugi. Sebab, harga minyak dunia yang sedang turun menjadi peluang perseroan untuk mengambil untung. "Lho bukanlah seharusnya untung besar ya??? Harga BBM dunia kan turun drastis, sementara harga jual BBM Pertamina gak turun-turun toh???" tulis @MM*rg*n*

Untuk diketahui, perseroan mencatat laba tahunan berjalan sebesar USD746,68 atau setara Rp10,94 triliun. Sedangkan total penjualan dan pendapatan usaha Pertamina sebesar USD20,4 atau sebesar Rp299,2 triliun atau turun dibandingkan semester I-2019 sebesar USD25,5 miliar.

Penurunan penjualan dan pendapatan terjadi pada penjualan dalam negeri seperti minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak pengganti biaya subsidi dari pemerintah, turun dari USD20,9 miliar (2019) menjadi USD16,5 miliar. Kemudian imbalan jasa pemasaran USD479 juta (2019) turun jadi USD414 juta pada semester I-2020.

Baca juga: Ahok Laporkan Kasus Pencemaran Nama Baik, Satu Orang Pelaku Ditangkap

Pertamina Tidak Masuk Fortune

Sebelumnya, Fortune mengumumkan lagi daftar 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia atau Fortune Global 500 tahun ini. Di antara 500 nama perusahaan itu, tidak ada nama PT. Pertamina (Persero).

Padahal, pada tahun lalu, perusahaan milik negara ini berada di peringkat 175. Perusahaan ini ketika itu menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang masuk daftar Fortune.

Penulis :
Tatang Adhiwidharta