
Pantau - Bojonegoro, sebuah kabupaten di Jawa Timur, Indonesia, sering kali terlupakan di tengah gemerlap kota-kota besar lainnya. Namun, bagi mereka yang suka menjelajah dan mencari pengalaman baru, Bojonegoro adalah surga tersembunyi yang menawarkan pesona alam yang menakjubkan, warisan budaya yang kaya, serta kuliner khas yang menggoyang lidah.
Melestarikan budaya lokal bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menikmati kuliner khas daerah. Bojonegoro memiliki beragam oleh-oleh yang tidak hanya lezat, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal.
Salah satu oleh-oleh khas yang paling terkenal adalah ledre, sejenis kue kering yang terbuat dari pisang dan memiliki rasa manis yang khas. Meski ledre sudah begitu populer, ternyata kekayaan kuliner Bojonegoro jauh lebih dari itu. Yuk, kita simak 10 oleh-oleh khas Bojonegoro yang wajib kamu bawa pulang.
1. Ledre
Ledre adalah camilan tradisional khas Bojonegoro yang memiliki bentuk unik, menyerupai semprong atau emping gulung. Kue ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti pisang, tepung beras, tepung terigu, gula, dan santan, namun menghasilkan rasa yang begitu khas dan lezat.
Baca juga: 8 Oleh-oleh Makanan Khas dari Berbagai Kota di Indonesia
Meskipun rasa original ledre sudah sangat lezat, namun seiring perkembangan zaman, muncul berbagai varian rasa ledre untuk memenuhi selera konsumen. Beberapa varian rasa yang populer antara lain ledre keju, ledre coklat, dan ledre pandan.
2. Balung Kuwuk
Namanya terdengar unik dan sedikit mengerikan tetapi jangan khawatir, camilan ini sama sekali tidak terbuat dari tulang hewan. Nama "balung kuwuk" sendiri berasal dari bentuknya yang menyerupai tulang kecil dan renyah.
Balung kuwuk sebenarnya adalah keripik singkong yang dibuat dengan cara unik. Singkong yang telah dikupas dan diiris tipis kemudian digoreng hingga kering dan renyah. Rasa originalnya gurih dan sedikit manis, namun seiring perkembangan zaman, banyak variasi rasa yang muncul seperti pedas, manis pedas, dan balado.
3. Unthuk Yuyu
Unthuk yuyu adalah salah satu camilan tradisional khas Bojonegoro yang memiliki bentuk unik dan rasa yang menggugah selera. Nama "unthuk yuyu" sendiri berasal dari bentuknya yang memanjang dan mirip dengan ulat bulu (yuyu). Meski namanya unik, camilan ini sama sekali tidak terbuat dari bahan hewani.
Rasa unthuk yuyu didominasi oleh rasa manis dari gula dan gurih dari santan. Teksturnya yang lembut dan renyah membuat camilan ini sangat menyenangkan untuk dinikmati. Beberapa variasi rasa juga mulai bermunculan, seperti unthuk yuyu rasa keju atau cokelat.
Baca juga: Rekomendasi Wisata Kuliner di Solo: Makanan Khas, Oleh-oleh, hingga Kafe Menarik
4. Keripik Jahe
Keripik jahe adalah camilan khas yang semakin populer. Terbuat dari bahan utama jahe segar, keripik ini menawarkan sensasi hangat dan pedas yang unik. Teksturnya yang renyah dan rasa manisnya yang pas membuat keripik jahe menjadi pilihan yang tepat untuk menemani waktu santai atau menghangatkan tubuh saat cuaca dingin.
Selain rasa original, keripik jahe Bojonegoro kini hadir dengan berbagai varian rasa, seperti keripik jahe pedas, keripik jahe manis, dan keripik jahe balado
5. Ender-Ender
Ender-ender adalah keripik yang terbuat dari bahan dasar ubi jalar. Ubi jalar yang telah dikupas dan dihaluskan kemudian dibentuk pipih dan digoreng hingga kering dan renyah. Bentuknya yang pipih dan tipis inilah yang membuatnya dinamakan ender-ender. Ender-ender memiliki dua varian rasa utama, yaitu gurih dan manis. Untuk menjaga kerenyahannya, simpan ender-ender dalam wadah kedap udara setelah dingin.
6. Salak Wedi
Salak Wedi adalah salah satu buah khas Bojonegoro yang terkenal dengan cita rasanya yang manis dan segar. Buah ini menjadi ikon dan komoditas andalan Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Bojonegoro. Teksturnya sedikit berair dan lembut di dalam. Ukuran buah salak wedi cenderung lebih besar dibandingkan dengan varietas salak lainnya.
Baca juga: Makanan Khas Betawi Ini Hampir Punah. Apa Saja?
7. Kerupuk Klenteng
Asal-usul nama "Klenteng" berasal dari lokasi pembuatan kerupuk ini yang berada di dekat Klenteng Hok Swie Bio, Bojonegoro. Kerupuk ini sudah diproduksi sejak tahun 1929 oleh pasangan suami istri Tan Tjian Liem dan Oci Hay Nio. Meskipun sudah puluhan tahun berlalu, rasa khas kerupuk klenteng tetap menjadi favorit banyak orang.
Kerupuk klenteng memiliki warna yang khas, yaitu putih, hijau, merah, dan kuning. Warna-warna ini didapatkan dari pewarna alami yang aman dikonsumsi. Rasanya gurih dan renyah, serta memiliki sedikit rasa manis.
8. Gerabah Malo
Gerabah Malo memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan gerabah dari daerah lain. Motif yang digunakan pada gerabah Malo umumnya bertemakan flora dan fauna, serta kehidupan sehari-hari masyarakat. Warna gerabah Malo didominasi oleh warna tanah liat alami, yaitu cokelat dan merah. Gerabah Malo terkenal akan kualitasnya yang kuat dan tahan lama.
Untuk melestarikan dan mengembangkan industri gerabah, Desa Rendeng telah mengembangkan wisata edukasi gerabah. Di sini, pengunjung dapat belajar tentang sejarah pembuatan gerabah, melihat langsung proses pembuatan gerabah, dan bahkan mencoba membuat gerabah sendiri.
Baca juga: Tak Sembarangan, 5 Makanan Khas Imlek Ini Ternyata Punya Makna
9. Rengginang Singkong
Terbuat dari bahan dasar singkong, camilan ini menawarkan rasa gurih yang khas dan tekstur yang renyah. Selain rasa original, rengginang singkong juga tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti rengginang singkong pedas, manis dan balado.
Rengginang singkong menjadi salah satu oleh-oleh khas Bojonegoro yang wajib dicoba. Kemasannya yang praktis dan rasa yang lezat membuat rengginang singkong menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan hadiah atau oleh-oleh
10. Egg Roll Waluh
Egg roll waluh adalah salah satu jajanan khas Bojonegoro yang sangat populer. Camilan ini memiliki cita rasa yang unik, perpaduan antara manisnya waluh dan gurihnya telur. Teksturnya yang renyah dan bentuknya yang menarik membuat egg roll waluh menjadi favorit banyak orang. Selain rasa original, egg roll waluh juga tersedia dalam berbagai varian rasa, seperti egg roll waluh keju, coklat dan pedas.
Melalui beragamnya oleh-oleh khas, kita dapat melihat kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Bojonegoro. Dengan membeli dan menikmati oleh-oleh khas ini, kita turut serta melestarikan warisan kuliner Indonesia.
Laporan: Laury Kaniasti
- Penulis :
- Latisha Asharani