
Pantau - Nuansa film klasik The World of Suzie Wong yang populer di era 1960-an kini dihidupkan kembali dalam bentuk restoran bergaya bar di kawasan Tugu Kunstkring, Jakarta Pusat, menghadirkan pengalaman visual dan kuliner yang unik bagi pengunjung ibu kota.
Suzie Bar: Menghidupkan Romantisme Hong Kong Tempo Dulu
Film The World of Suzie Wong, yang dibintangi Nancy Kwan dan William Holden, pernah menjadi fenomena budaya pada masanya dan ditayangkan di Bioskop Megaria (kini Metropole XXI), Jakarta.
Kini, kisah cinta berlatar pasca-perang di Hong Kong tersebut “dihidupkan kembali” lewat sebuah restoran tematik yang mengambil inspirasi langsung dari film tersebut.
Restoran ini berada di Tugu Kunstkring, sebuah bangunan bersejarah yang dikenal sebagai restoran fine dining mewah.
Namun, bagian khusus bernama Suzie Bar didesain lebih santai dan bergaya seperti bar-bar tua di kawasan Kowloon, Hong Kong.
Atmosfer Film Klasik di Tengah Jakarta
Suzie Bar menghadirkan suasana autentik lewat elemen desain khas, seperti lampu temaram, poster film lawas berukuran besar yang merupakan cetakan asli, serta partisi dengan nama-nama bintang era emas Hong Kong.
Terdapat pula koleksi foto orisinal dari film The World of Suzie Wong yang memperkuat kesan nostalgia.
Di tengah ruangan, pengunjung akan menemukan sebuah becak khas Wanchai, kendaraan bertenaga manusia yang digunakan Nancy Kwan dalam film tersebut.
Becak berukuran besar ini dihiasi dengan ornamen merah dan menciptakan suasana romantis yang berpadu sempurna dengan pencahayaan lampu redup di dalam ruangan.
Musik yang diputar, pilihan ornamen, hingga kurasi menu turut dirancang untuk membangkitkan kembali atmosfer Hong Kong tempo dulu, sebagaimana digambarkan dalam film.
Dengan pendekatan desain yang imersif, restoran ini menciptakan ilusi seolah tamu benar-benar masuk ke dalam "frame" film klasik tersebut.
Kehadiran Suzie Bar menjadi cara kreatif menggabungkan sejarah sinema dan pengalaman kuliner, serta menghadirkan kembali semangat film The World of Suzie Wong di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf