
Pantau - Guilfoyle’s Volcano, meskipun memiliki nama yang dramatis, bukanlah gunung berapi seperti yang biasa dikenal. Sebaliknya, ini adalah sebuah reservoir ornamental berusia 150 tahun yang dirancang dengan cerdik oleh William Guilfoyle pada tahun 1873. Awalnya dimaksudkan sebagai cadangan air untuk Royal Botanic Gardens Melbourne, reservoir ini akhirnya tidak terpakai dan terlupakan, hingga direnovasi kembali pada tahun 2010 oleh arsitek lanskap Andrew Laidlaw.
Sejarah Guilfoyle’s Volcano
Guilfoyle’s Volcano merupakan salah satu daya tarik sejarah di Royal Botanic Gardens Melbourne. Reservoir ini, meskipun terlihat seperti bukit dengan jalur berliku dan tanaman sukulen, menyimpan kisah tentang inovasi teknik pada era Victoria. Desainnya mencerminkan perpaduan antara seni, sains, dan apresiasi terhadap keindahan alam.
William Guilfoyle: Arsitek Taman Botani
William Guilfoyle lahir di London pada tahun 1840 dan besar di Australia. Ayahnya, Michael Guilfoyle, adalah seorang ahli botani terkenal. Dari ayahnya, William belajar tentang tanaman eksotis dan seni taman. Pada usia 33 tahun, ia menjadi Direktur Royal Botanic Gardens Melbourne, menggantikan Baron Ferdinand von Mueller.
Baca juga: William Ricketts Sanctuary, Jejak Seni di Pegunungan Dandenong Australia
Sebagai Direktur, Guilfoyle merancang ulang taman yang semula berupa lahan rawa menjadi lanskap indah dengan jalur berliku, tanaman hias, dan fitur air. Ia juga menciptakan paviliun mawar untuk rekreasi serta kebun tanaman obat untuk pendidikan ilmiah.
Penciptaan Guilfoyle’s Volcano
Guilfoyle membangun reservoir berbentuk gunung berapi di sudut tenggara taman pada tahun 1876. Terinspirasi dari perjalanan ilmiahnya ke Pasifik, ia merancang reservoir ini untuk menyuplai air ke taman melalui gravitasi. Namun, ide ini tidak terwujud sepenuhnya karena pasokan air utama taman lebih dari cukup. Reservoir pun dibiarkan tidak terpakai hingga tahun 1980-an.
Kebangkitan Kembali Guilfoyle’s Volcano
Pada tahun 2008, proyek restorasi Guilfoyle’s Volcano dimulai. Andrew Laidlaw mendesain ulang area ini dengan tanaman yang mencerminkan tema vulkanik, seperti sukulen merah dan kaktus tong emas dari Meksiko. Selain itu, reservoir diperbarui menjadi sistem penampungan dan penyaringan air hujan, yang kini mendistribusikan sekitar 60 megaliter air hujan setiap tahunnya ke taman.
Baca juga: Heavenly Queen Temple atau Kuil Ratu Surgawi, Tempat Penghormatan untuk Mazu di Melbourne
Mengunjungi Guilfoyle’s Volcano
Saat ini, Guilfoyle’s Volcano menjadi daya tarik utama bagi pengunjung dari seluruh dunia. Jalur spiral menuju puncaknya menawarkan pemandangan spektakuler taman serta pelajaran tentang keragaman tanaman dan praktik hortikultura berkelanjutan.
Bagi yang ingin menjelajah, akses terbaik adalah melalui Tecoma Gate. Guilfoyle’s Volcano bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi juga simbol inovasi dan keindahan yang terus hidup di jantung Melbourne.
Guilfoyle’s Volcano bukan hanya bukti kejeniusannya dalam desain lanskap, tetapi juga pengingat pentingnya menjaga keberlanjutan alam. Sebagai bagian integral dari Royal Botanic Gardens, tempat ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua pengunjung.
- Penulis :
- Latisha Asharani