
Pantau - Chau Chak Wing Museum, bagian dari Universitas Sydney, menyimpan tiga koleksi penting yang tersebar di ruang pamer seluas 2.000 meter persegi. Museum ini menampilkan Koleksi Nicholson, koleksi antik terbesar di Belahan Bumi Selatan, Koleksi Macleay yang memuat benda-benda sejarah alam penting Australia, dan Koleksi Seni Universitas yang terdiri lebih dari 8.000 karya seni sejarah dan kontemporer. Museum ini juga memiliki ruang pamer sementara yang terus berubah. Terletak di tanah Gadigal, Chau Chak Wing Museum kini tiga kali lipat lebih besar dari kapasitas awalnya, dengan sekitar tiga persen koleksi yang dipamerkan setiap waktu.
Sejarah Koleksi Nicholson
Koleksi Nicholson dimulai pada tahun 1860 oleh Sir Charles Nicholson, mantan Pro-Vos Universitas Sydney, dengan sumbangan artefak dari peradaban Etruscan, Yunani, Romawi, dan Mesir. Seiring waktu, koleksi ini berkembang menjadi yang terbesar di Hemisfer Selatan, mencakup hampir 30.000 artefak dari Mesir, Yunani, Italia, Siprus, dan Timur Tengah, yang mencakup lebih dari 10.000 tahun sejarah. Koleksi ini memberikan wawasan penting tentang budaya kuno di Mediterania, Afrika Utara, Timur Tengah, dan Eropa.
Baca juga: 13 Museum dan Galeri Seni Terbaik di Singapura
Sejarah Chau Chak Wing Museum
Chau Chak Wing Museum bermula dari Koleksi Nicholson yang dibentuk pada tahun 1860 dan kemudian berkembang dengan penambahan Koleksi Macleay dan Koleksi Seni Universitas. Meskipun memiliki koleksi-koleksi penting tersebut, museum ini baru memiliki ruang pamer khusus setelah Chau Chak Wing, seorang pebisnis asal Australia-China, mendonasikan $15 juta pada tahun 2015 untuk membangun museum ini. Museum ini secara resmi dibuka pada 18 November 2020.
Desain dan Arsitektur Museum
Museum ini dirancang oleh firma arsitektur Sydney, Johnson Pilton Walker, dengan melibatkan empat arsitek untuk memberikan kualitas unik pada setiap lantai pameran. Bangunan museum yang modern dengan desain yang sleek ini kontras dengan bangunan pasir tradisional kampus Camperdown, namun tetap memadukan elemen-elemen budaya Aborigin Australia, termasuk replika petroglyph Aborigin di pelataran depan dan sambutan “Welcome to Country” yang terpasang di foyer.
Mengunjungi Koleksi Chau Chak Wing Museum
Museum ini memiliki enam galeri utama, antara lain Ian Potter Gallery, Macleay Gallery, Nicholson Gallery, Penelope Gallery, Power Gallery, dan China Gallery. Masing-masing galeri menawarkan perpaduan seni, sejarah, dan sains. Tur berpemandu tersedia untuk mengeksplorasi koleksi serta memahami budaya Gadigal dan sejarah sekitar kampus.
Baca juga: Museum Sejarah Osaka: Jelajahi Warisan Budaya Kota
Koleksi-Koleksi Utama
Beberapa koleksi penting di Chau Chak Wing Museum antara lain:
- Koleksi Mesir: Menampilkan artefak dari periode Neolitikum hingga Romawi dan Koptik, termasuk mumi dan benda sehari-hari.
- Koleksi Yunani: Menyajikan koleksi dari Zaman Perunggu hingga periode Helenistik akhir, termasuk patung marmer dan perhiasan.
- Koleksi Italia: Memuat artefak dari Etruria dan Kekaisaran Romawi, termasuk urns pemakaman Etruscan dan patung Hermes.
- Koleksi Timur Tengah: Menghadirkan artefak dari Levantine, Mesopotamia, dan Lembah Indus.
- Koleksi Eropa Utara-Tengah: Menampilkan lebih dari 800 alat batu Eropa dan artefak dari zaman Neolitikum hingga abad pertama milenium Masehi.
Pameran Menarik di Museum
Beberapa pameran utama saat ini di Chau Chak Wing Museum antara lain:
- Mumi Nyata: Menampilkan empat mumi Mesir, yang hidup antara 1200 SM hingga 100 M.
- Pantai Terbaik di Sydney Musim Dingin Ini: Pameran "Coastline" mengajak pengunjung menikmati sejarah seni pantai.
- Dewa Kebijaksanaan dari China: Pameran perdana di Galeri China menampilkan patung perunggu Wenshu dari Dinasti Ming.
- Seni Aborigin Australia: Pameran "Gululu dhuwala djalkiri" menampilkan hampir 1.000 karya seni Yolŋu, hasil kolaborasi dengan Elders dan komunitas seni.
Jam Buka dan Fasilitas Museum
Museum buka setiap hari, dari Senin hingga Jumat pukul 10.00 hingga 17.00, dan akhir pekan pukul 12.00 hingga 16.00. Museum ini memiliki fasilitas kafe, toko suvenir, ruang orangtua, Wi-Fi gratis, dan aksesibilitas seperti kursi roda. Kafe museum, Sounds Sydney, menyediakan tempat yang nyaman untuk menikmati kopi sambil menikmati pemandangan Victoria Park.
Chau Chak Wing Museum terletak 20 menit berjalan kaki dari Stasiun Redfern atau bisa dijangkau dengan bus dari Stasiun Central. Tersedia parkir terbatas dan rak sepeda yang aman di lokasi.
Baca juga: Justice And Police Museum Sydney, Menelusuri Sejarah Kelam Kriminal NSW
Chau Chak Wing Museum merupakan destinasi budaya yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah, seni, dan budaya. Dengan koleksi yang kaya dan ruang pamer yang modern, museum ini menawarkan pengalaman belajar yang mendalam tentang peradaban masa lalu dan budaya kontemporer.
- Penulis :
- Latisha Asharani