Pantau Flash
HOME  ⁄  Food & Travel

Galerie Vivienne, Destinasi Bersejarah yang Jadi Pusat Belanja Kalangan Elite di Paris

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Galerie Vivienne, Destinasi Bersejarah yang Jadi Pusat Belanja Kalangan Elite di Paris
Foto: Galerie Vivienne (citydays.com)

Pantau - Terletak di antara Palais Royal dan La Bourse yang megah, Galerie Vivienne memukau pengunjung dengan keindahan arsitekturnya. Lantai mosaik yang rumit, langit-langit kaca tinggi, dan lengkungan ornamen menciptakan salah satu arcade belanja paling menawan di Paris.

Sejarah Berdirinya Galerie Vivienne

Dibangun pada tahun 1823, arcade ini awalnya dikenal sebagai Galerie Marchoux, mengambil nama dari Presiden Kamar Notaris. Namun, nama tersebut kemudian diubah menjadi Vivienne. Tak butuh waktu lama bagi galeri ini untuk dipenuhi butik-butik mewah seperti penjahit, pembuat sepatu, toko anggur, restoran, toko buku Jousseaume, dan toko permen.

Pada masa kejayaannya, Galerie Vivienne menjadi pusat belanja bergengsi bagi kalangan elite Eropa. Namun, saat Kekaisaran Kedua runtuh pada tahun 1870, popularitasnya mulai menurun. Perkembangan jalan-jalan utama seperti Champs-Élysées dan Madeleine menarik perhatian toko-toko terbaik untuk berpindah lokasi.

Baca juga: Pesona Paris saat Natal, Berikut 10 Aktivitas Liburan yang Tak Boleh Dilewatkan

Meski kehilangan banyak pelanggan, galeri ini tetap mempertahankan keanggunannya. Sejak tahun 1960-an, popularitasnya kembali meningkat, dan kini bangunan bersejarah ini menjadi bagian dari Bibliothèque Nationale.

Tokoh Terkenal di Balik Galerie Vivienne

Salah satu bab paling menarik dalam sejarah galeri ini adalah kisah tentang Eugène François Vidocq. Mantan narapidana yang berubah menjadi kriminolog ini membuka agen detektif swasta pertama di dunia. Vidocq merekrut mantan napi untuk membentuk polisi swasta yang melayani kepentingan bisnis dan individu.

Meskipun agensinya berkembang pesat, metode kontroversial Vidocq membuatnya memiliki banyak musuh. Pada tahun 1842, kantornya diserbu oleh 75 polisi, dan ia dijatuhi hukuman lima tahun penjara atas dugaan penyalahgunaan dana.

Di penjara, Vidocq menulis beberapa buku dan esai, yang kemudian menginspirasi penulis besar seperti Victor Hugo, Edgar Allan Poe, dan Honoré de Balzac. Vidocq tinggal di No. 13 Galerie Vivienne, di atas tangga monumental yang masih berdiri hingga hari ini. Tangga itu menjadi saksi bisu berbagai pertemuan antara penjahat, penulis, dan tokoh-tokoh berpengaruh.

Baca juga: Jelajahi Pesona Paris di Musim Dingin, dari Pasar Natal hingga Museum Kelas Dunia

Keindahan Desain Interior

Desain interior galeri ini dirancang oleh François-Jacques Delannoy dengan gaya neo-klasik yang terinspirasi dari istana Pompeii. Rotunda dihiasi patung dewi dan nimfa, jendela setengah lingkaran memungkinkan cahaya alami masuk, sementara pola mosaik sederhana mempercantik lantai.

Dengan perpaduan sejarah dan estetika, Galerie Vivienne tidak hanya menjadi destinasi belanja, tetapi juga ikon arsitektur yang memikat wisatawan dari seluruh dunia. Bagi siapa saja yang mengunjungi Paris, galeri ini adalah destinasi yang tidak boleh dilewatkan.

Penulis :
Latisha Asharani