
Pantau - The Dakota Apartments, yang berlokasi di 1 West 72nd Street, Manhattan, merupakan apartemen mewah pertama di New York City. Dibangun pada akhir abad ke-19, bangunan ini menggabungkan gaya German Renaissance Revival, Châteauesque, dan Gothic Revival, menciptakan arsitektur yang unik dan elegan.
Asal Usul Nama Dakota
Nama "Dakota" diyakini berasal dari lokasinya yang dianggap terpencil pada 1880-an, sejauh wilayah Dakota dari Pantai Timur. Seiring waktu, apartemen ini menjadi rumah bagi tokoh terkenal dan telah ditetapkan sebagai National Historic Landmark.
Sejarah dan Pembangunan Dakota Apartments

Gagasan Baru dalam Hunian Mewah
Dakota Apartments adalah visi Edward Clark, salah satu pendiri Singer Sewing Machine Company. Pada 1870-an, ia melihat potensi di Upper West Side Manhattan yang saat itu masih jarang berkembang. Terinspirasi dari apartemen mewah di Eropa, ia ingin menghadirkan hunian yang menawarkan kemewahan rumah pribadi dalam konsep apartemen bersama.
Baca juga: Mengenal Lebih Dekat The Beatles di Museum The Beatles Story
Clark memilih lahan seluas 40.866 kaki persegi karena pemandangannya yang luas dan akses mudah melalui 72nd Street, jalur utama yang menghubungkan berbagai area Manhattan.
Proses Konstruksi
Arsitek Henry Janeway Hardenbergh ditunjuk untuk merancang Dakota. Pembangunan dimulai pada 1880 dan selesai pada 1884, memperkenalkan standar baru dalam hunian mewah. Fasadnya menampilkan panel terakota, jendela dormer, balkon besi cor, serta atap curam dengan gables dan menara yang menyerupai benteng.
Desain interiornya mengusung konsep eksklusif dengan 65 unit apartemen, masing-masing berisi hingga 16 kamar. Setiap unit dilengkapi panel kayu mahoni, langit-langit setinggi 12-15 kaki, perapian batu ukir, dan lift pribadi. Area komunal meliputi halaman tengah berbentuk H, ruang makan megah dengan langit-langit kayu ukir, serta gudang anggur.
Peran Dakota dalam Transformasi Upper West Side
Saat Dakota dibuka, daerah sekitarnya masih minim pembangunan. Namun, hadirnya jalur kereta Ninth Avenue Elevated Line pada 1879 mempermudah akses ke Lower Manhattan, mendorong pertumbuhan pemukiman elite di kawasan ini. Dakota menjadi pionir yang menginspirasi pembangunan apartemen mewah lainnya di Manhattan.
Baca juga: Eleanor Rigby, Jejak Sejarah dan Inspirasi The Beatles di Liverpool
Kritik dan Perkembangan Dakota Apartments
Pada awalnya, Dakota mendapat skeptisisme karena lokasinya yang jauh dari pusat sosial Manhattan. Beberapa menyebutnya sebagai "Clark’s Folly." Namun, visinya terbukti sukses, menjadikan Dakota sebagai salah satu alamat paling bergengsi.
Setelah kematian Clark pada 1882, properti ini diwariskan kepada cucunya, Edward Severin Clark. Pada 1961, kepemilikan Dakota beralih ke korporasi koperasi. Apartemen ini ditetapkan sebagai bangunan bersejarah pada 1969 dan telah mengalami berbagai renovasi, termasuk restorasi fasad senilai $5 juta pada 1990-an dan perbaikan halaman tengah pada 2004.
Penghuni Terkenal Dakota Apartments

Dakota menjadi rumah bagi banyak figur ternama, termasuk Judy Garland, Leonard Bernstein, Lauren Bacall, dan Roberta Flack. Yoko Ono dan John Lennon juga tinggal di sini, dengan peristiwa tragis penembakan John Lennon di depan gedung pada 1980 menambah nilai historis Dakota.
Meski eksklusif, Dakota dikenal dengan seleksi ketat penghuni barunya. Beberapa selebritas, seperti Madonna, Cher, dan Billy Joel, pernah ditolak oleh dewan pengelola apartemen.
Baca juga: Penny Lane, Jejak Nostalgia The Beatles di Liverpool
Mengunjungi Dakota Apartments
Meskipun Dakota adalah properti pribadi yang hanya dapat diakses oleh penghuni dan tamu mereka, eksteriornya tetap menjadi daya tarik wisata di New York. Bangunan ini kerap muncul dalam film dan serial televisi, termasuk Vanilla Sky dan Rosemary’s Baby. Letaknya yang berdekatan dengan Central Park semakin menambah pesonanya bagi wisatawan.
Dakota Apartments tidak hanya menjadi simbol arsitektur klasik, tetapi juga bagian penting dari sejarah dan budaya Manhattan.
- Penulis :
- Latisha Asharani