billboard mobile
HOME  ⁄  Geopolitik

Dampak Perang Saudara di Amerika Serikat 1861-1865 Bagi Perekonomian Amerika

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Dampak Perang Saudara di Amerika Serikat 1861-1865 Bagi Perekonomian Amerika
Foto: Bendera Amerika Serikat (pexels.com/@dibert/)

Pantau - Dalam jurnal Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika berjudul “Perang Saudara Amerika Pada Tahun 1861-1865 Dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Perekonomian Amerika” yang ditulis oleh Nur Liani dkk, perang saudara yang terjadi di Amerika Serikat berawal dari permasalahan perbudakan yang terjadi di negara tersebut. Sehingga hal ini membuat wilayah Selatan dan Utara Amerika Serikat berkonflik dan semakin memperkeruh keadaan.

Penduduk Amerika bagian Selatan merasa marah karena keuntungan yang didapat oleh penduduk Amerika bagian Utara lebih besar. Keuntungan penduduk Amerika bagian utara ini diketahui berasal dari penjualan kapas. Selain itu, keterbelakangan wilayah  selatan Amerika menjadi penyebab bertambahnya kekuasaan di wilayah Amerika bagian Utara.

Fenomena perbudakan yang terjadi di negara Amerika bagian selatan disebut penduduk Amerika bagian Utara sebagai “institusi yang ganjil” sehingga membuat negara-
negara yang berada di wilayah selatan Amerika cenderung lebih tertinggal dan terbelakang. Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa perbudakan yang terjadi di
wilayah selatan merupakan sumber perekonomian utama mereka.

Baca juga:

5 Perang Saudara yang Pernah dan Sedang Terjadi di Indonesia

Sejarah Perang Saudara di Tiongkok 1945-1949
 

Diketahui bahwa permasalahan mengenai perbudakan itu sendiri sudah ada sejak tahun 1830 di Amerika dan tanah Amerika  juga  belum  dibagi  kepada  wilayah  teritori  sehingga  fenomena  tersebut  dapat mendorong terjadinya perang saudara. Negara-negara yang berada  di wilayah utara  dan selatan memiliki pemahaman yang berbeda satu sama lain sehingga mendorong terjadinya konflik. Amerika bagian Utara menginginkan mereka menjadi sebuah negara yang menganut paham kebebasan, paham ini menjadikan masyarakat Amerika bagian Utara sangat mengutuk dan tidak menerima adanya perbudakan, karena perbudakan sangat berbanding terbalik dengan  pemahaman mereka.

Berbeda dengan pemikiran masyarakat Amerika bagian Utara, warga masyarakat yang berada di wilayah Amerika bagian Selatan justru menganggap bahwa perbudakan sangat penting. Mereka  memiliki  pemahaman  bahwa  tugas  mereka  hanya mengajari budak-budak tersebut berbahasa Inggris dan membentuk sebuah perwakilan dari
kaum budak-budak tersebut.

Konflik kedua wilayah yang telah memanas itu kemudian diperparah dengan terpilihnya Abraham Lincoln sebagai presiden. Abraham Lincoln merupakan seseorang yang berasal dari Amerika bagian Utara, sehingga terpilihnya beliau menimbulkan ketidaksukaan
masyarakat yang berada di wilayah Amerika bagian Selatan sehingga mendorong mereka untuk memisahkan diri.

Perang saudara tersebut menimbulkan berbagai dampak yang besar salah satunya  di bidang  ekonomi.  Sebelum  terjadi  perang  saudara, kita bisa melihat bahwa masyarakat hanya menggunakan dolar emas sebagai alat untuk melakukan transaksi jual beli. Namun  setelah  perang  saudara  itu  muncul,  mulai  diciptakan  uang  kertas dan sistem industrialisasi di Amerika pun semakin digencarkan.

Ekonomi warga Amerika bagian selatan sangat  bergantung  pada  pertanian, dengan komoditi utama mereka yaitu kapas. Diketahui penghasilan kapas yang ada di wilayah Selatan pernah melonjak tinggi hingga menyentuh angka 80% di tahun 1850 dan semua itu tidak terlepas dari adanya sistem perbudakan.

Sementara itu, masyarakat Amerika bagian Utara sangat menggencarkan perekonomian di bidang industri, dapat dilihat bahwa di wilayah tersebut banyak terdapat pabrik-pabrik industri yang memperkerjakan imigran dari Eropa, selain itu mereka juga memperkerjakan masyarakat sebagai buruh pabrik, yang tentunya memiliki konteks yang berbeda dengan sistem perbudakan yang dijalankan di wilayah Selatan.

Kemenangan perang saudara antara kedua wilayah di Amerika Serikat ini mampu menghapuskan sistem perbudakan pada saat itu. Kaum-kaum yang pada mulanya dijadikan sebagai budak oleh warga Amerika bagian Selatan kini kembali  pada  kehidupan awal mereka sebagai  petani  kecil  untuk menyambung kembali kehidupannya. Biasanya petani kecil akan menerapkan bagi hasil dengan sang pemilik tanah tersebut.

Pada masa rekonstruksi yang berlangsung berkisar tahun 1865-1876, wilayah Amerika  bagian Selatan  berupaya untuk  melakukan  pembaharuan seperti industrialisasi yang dijalankan oleh mayoritas masyarakat yang berada di wilayah Amerika bagian Utara. 
Dengan kata lain, perang saudara yang terjadi di Amerika Serikat membawa dampak dan perubahan baru dibidang ekonomi modern. Perubahan-perubahan tersebut misalnya seperti mata uang yang sebelum terjadinya perang saudara belum tercipta karena masih mengandalkan dolar emas. Namun setelah terjadinya perang saudara ini terciptalah uang kertas sebagai nilai tukar mata uang di Amerika. Diketahui bahwa uang kertas tersebut mulai dilakukan pencetakan pada tahun 1861 dan didukung sepenuhnya oleh Union.

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani