
Pantau - PBB menegaskan, sebanyak 56 persen dari total puluhan ribu korban tewas perang yang berkecamuk antara Israel dengan kelompok pejuang Hamas di Jalur Gaza merupakan perempuan dan anak-anak.
Mengutip AFP, Rabu (15/5/2024), pernyataan PBB itu diungkapkan saat kontroversi terkait jumlah korban tewas yang diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina dikuasai kelompok pejuang Hamas.
PBB lalu mengklarifikasi rincian terbaru perihal jumlah korban tewas di Jalur Gaza, usai Israel mengecamnya karena 'membeo...pesan-pesan propaganda Hamas'.
"Siapa pun yang mengandalkan data palsu dari organisasi teroris untuk mempromosikan pencemaran nama baik terhadap Israel adalah antisemit dan mendukung terorisme," tuding Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, dalam pernyataan via media sosial X pada Senin (13/5/2024) malam waktu setempat.
Lantaran minimnya akses, sejumlah badan PBB sejak 7 Oktober 2023 kemudian mengandalkan informasi jumlah korban tewas dari Kemenkes Palestina yang dikuasai Hamas.
Tak pelak hal itu menuai kritikan Tel Aviv. Namun PBB menekankan, jumlah korban tewas versi Kemenkes Palestina sebelum perang dianggap bisa diandalkan, serta menyatakan bakal berupaya memverifikasi jumlah korban tewas itu 'jika kondisinya memungkinkan'.
Pada Selasa (14/5/2024), Kemenkes Palestina melaporkan sebanyak 35.173 korban tewas di Jalur Gaza pasca operasi militer Israel sejak Oktober 2023. Otoritas Gaza secara konsisten mengungkapkn, sebagian besar korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.
Namun, pengumuman terbaru versi Kemenkes Palestina dan diterbitkan PBB pekan lalu tampaknya menimbulkan keraguan terhadap pernyataan tersebut.
- Penulis :
- Khalied Malvino
- Editor :
- Khalied Malvino