
Pantau - Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau membantah usulan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, soal kemungkinan pakai "kekuatan ekonomi" biar Kanada jadi negara bagian ke-51 AS. Dia juga mengingatkan betapa eratnya hubungan Kanada-AS.
“Jangankan kemungkinan, nggak ada secuil peluang sekalipun Kanada bakal jadi bagian AS,” tegas Trudeau lewat postingan di akun X resminya, melansir Reuters, Rabu (8/1/2025).
“Pekerja dan komunitas di kedua negara kita sama-sama untung besar dari hubungan dagang dan keamanan yang solid,” sambungnya.
Sebelumnya, Trump yang berbicara di Mar-a-Lago, ditanya soal kemungkinan gunakan kekuatan militer buat "ambil alih" Kanada. Lalu apa jawaban Trump?
“Enggak, kekuatan ekonomi. Karena Kanada dan Amerika Serikat, itu bakal luar biasa,” ujar Trump.
Trump, yang kerap mengeluh soal surplus perdagangan Kanada dengan AS, sebelumnya bilang jika perbatasan Kanada-AS itu cuma “garis buatan.”
Baca juga:
- Beredar Kabar PM Trudeau Mundur Pekan Ini, Benarkah?
- Kanada, Negara Teraman untuk Dikunjungi di Tahun 2024
Bahkan, dia sempat mengancam mau kenakan tarif 25 persen buat impor dari Kanada, negara yang mengirimkan 75 persen ekspor barang dan jasa ke AS. Komentar Trump itu bikin Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada, Mélanie Joly, geram.
“Komentar itu menunjukkan kurangnya pemahaman total tentang apa yang bikin Kanada jadi negara kuat... Kita nggak bakal gentar sama ancaman," tuturnya.
Sementara itu, Trudeau juga bikin heboh dengan pengumuman dia bakal mundur dalam beberapa bulan ke depan. Keputusan ini muncul setelah desakan dari politisi Liberal yang khawatir popularitas partai anjlok.
Pemilu Kanada harus diadakan sebelum 20 Oktober 2025, dan polling memprediksi Partai Konservatif bakal menang telak. Pemimpin Partai Konservatif, Pierre Poilievre, nggak kalah tegas soal kedaulatan Kanada.
“Kanada nggak akan pernah jadi negara bagian ke-51. Titik. Kita ini negara besar dan independen,” cuitnya di akun X-nya.
- Penulis :
- Khalied Malvino