
Pantau - Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Jumat (24/1/2025) menyatakan kekhawatirannya terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza akibat perang 15 bulan Israel yang telah mengakibatkan setidaknya 1,9 juta orang kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar rumah di Gaza hancur total atau tidak layak huni.
Baca juga: UNRWA: Israel Langgar Semua Aturan Perang di Jalur Gaza!
"Diperkirakan 1,9 juta orang telah mengungsi di Gaza akibat perang. Banyak dari mereka terpaksa tinggal di tempat penampungan darurat, seperti di kawasan Al-Mawasi, barat daya Gaza," tegas UNRWA melalui pernyataannya, melansir Anadolu.
"Pembangunan kembali infrastruktur, kehidupan, dan penyembuhan trauma akan memakan waktu bertahun-tahun," sambungnya.
UNRWA juga menyebutkan, timnya telah bekerja tanpa henti sejak gencatan senjata berlaku untuk mendistribusikan bantuan makanan di Gaza utara.
"Hidup di antara puing-puing akibat pemboman intens selama berbulan-bulan, orang-orang sangat membutuhkan bantuan yang menyelamatkan nyawa ini," lanjut pernyataan UNRWA.
Baca juga: Swedia Setop Pendanaan UNRWA, Fokus pada Bantuan Gaza via Jalur Lain
Sejak Minggu (19/1/2025), fase pertama gencatan senjata tiga tahap telah dimulai, mencakup pertukaran tahanan dan ketenangan berkelanjutan, dengan harapan mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.
Perang ini telah menewaskan hampir 47.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta melukai sekitar 111.500 orang sejak 7 Oktober 2023.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sebelumnya telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya (Menhan) Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Khalied Malvino