
Pantau - Korban jiwa akibat serangan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina melaporkan, hingga Kamis (27/2/2025), jumlah korban tewas mencapai 48.365 jiwa.
Baca juga:
Korban Tewas di Gaza Tembus 48.348, Militer Israel Masih Langgar Gencatan
Dalam 24 jam terakhir, tim penyelamat menemukan 17 jenazah dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel. Selain itu, 19 warga Palestina terluka dan dilarikan ke rumah sakit, sehingga total korban luka mencapai 111.780 orang.
Menurut Kemenkes Palestina, masih banyak korban yang terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalanan. Upaya evakuasi terhambat akibat minimnya peralatan serta serangan Israel yang terus berlangsung.
“Banyak korban yang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan, namun tim penyelamat kesulitan menjangkau mereka,” demikian pernyataan resmi Kemenkes Palestina.
Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada 19 Januari 2025, Israel tetap melanggar kesepakatan hampir setiap hari. Otoritas setempat mencatat berbagai serangan menambah jumlah korban jiwa dan memperburuk kondisi di Gaza yang kini porak-poranda.
Baca juga:
Korban Tewas di Jalur Gaza Bertambah jadi 48.284 Orang
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan pelanggaran HAM di Gaza.
Selain itu, Israel juga sedang menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya terhadap rakyat Palestina.
Serangan Israel memicu kehancuran besar di Gaza. Infrastruktur hancur, rumah sakit kewalahan menangani korban, dan bantuan kemanusiaan sulit masuk. Warga Gaza kini menghadapi krisis pangan, air bersih, dan obat-obatan.
Masyarakat internasional terus mendesak agar gencatan senjata benar-benar dihormati dan bantuan segera disalurkan untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina yang tersisa. ANADOLU
- Penulis :
- Khalied Malvino