billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Minta India dan Pakistan Tahan Diri Setelah Insiden Penembakan Tewaskan 26 Orang di Kashmir

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

China Minta India dan Pakistan Tahan Diri Setelah Insiden Penembakan Tewaskan 26 Orang di Kashmir
Foto: China Serukan Dialog Damai Usai Serangan Mematikan di Kashmir(Sumber: ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Pantau - Pemerintah China menyerukan agar India dan Pakistan menahan diri serta menyelesaikan perbedaan melalui dialog damai menyusul serangan bersenjata di Kashmir yang menewaskan sedikitnya 26 orang.

Penembakan terjadi pada Selasa (22/4) di kawasan wisata Baisaran, Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, ketika kelompok bersenjata tak dikenal menyerang wisatawan sipil.

Wilayah Kashmir, yang telah lama menjadi sumber konflik antara India dan Pakistan, kembali memanas setelah insiden tersebut, meskipun serangan terhadap wisatawan jarang terjadi sebelumnya.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (28/4), menyampaikan bahwa China mendorong kedua negara untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan menjaga stabilitas kawasan.

"Sebagai tetangga kedua negara, China meminta kedua belah pihak baik India maupun Pakistan untuk menahan diri, menyelesaikan perbedaan melalui dialog, bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan," ujar Guo.

Ketegangan Meningkat, India dan Pakistan Saling Balas Tindakan

India menyebut serangan sebagai "serangan teror" oleh kelompok dengan jaringan "lintas batas", dan menuduh Pakistan terlibat dalam insiden tersebut.

Pakistan membantah keterlibatan, menyatakan keprihatinan dan belasungkawa atas korban, serta menyampaikan kesiapan mengikuti penyelidikan internasional, yang kemungkinan akan melibatkan Rusia dan China.

Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengungkapkan bahwa kedua negara besar itu mungkin ikut serta dalam proses penyelidikan yang adil dan transparan.

Menanggapi insiden tersebut, India mengumumkan berbagai langkah pembalasan, termasuk penangguhan Perjanjian Air Indus 1960, pengusiran penasihat militer Pakistan, serta pengurangan staf diplomatik di Kedutaan Besar Pakistan di New Delhi.

India juga menghentikan layanan visa ke Pakistan dan meminta warganya yang berada di sana untuk segera kembali, serta menutup pintu perbatasan Wagah-Attari.

Sebagai respons, Pakistan juga mengambil langkah serupa dengan menangguhkan Kesepakatan Simla tahun 1972, mengusir atase pertahanan India, menutup perbatasan, serta menghentikan seluruh perdagangan bilateral dan perdagangan via pihak ketiga.

"China menyambut semua tindakan yang akan membantu meredakan situasi saat ini dan mendukung pelaksanaan penyelidikan yang adil dan jujur ​​sedini mungkin," kata Guo Jiakun.

Penulis :
Balian Godfrey