
Pantau - Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyerukan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memperkuat kerja sama di bidang diplomasi dan ekonomi dalam menghadapi tantangan global, terutama konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah.
Dalam forum tingkat tinggi OKI, Sugiono menyatakan bahwa organisasi tersebut harus lebih aktif dan tegas dalam memperjuangkan multilateralisme serta menegakkan hukum internasional.
"Kita tak boleh menyerah dalam diplomasi. Namun, kita juga harus melihat peran kita dalam memperkuat multilateralisme dan hukum internasional. OIC harus semakin tegas," ungkapnya.
Dalam keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri RI, Sugiono menilai kekejaman yang terus terjadi di Palestina sebagai akibat dari agresi militer Israel merupakan bukti nyata dari "kegagalan sistem multilateral dalam menjamin keadilan".
Fokus Palestina dan Reformasi Tatanan Dunia
Menlu RI menegaskan bahwa sebagai organisasi yang mewakili Negara-Negara Selatan, OKI memiliki kewajiban moral dan politik untuk memperjuangkan tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.
Sugiono secara khusus mendorong OKI agar memperkuat upaya diplomatik dan politik untuk mengakhiri perang di Gaza, serta mendesak pengakuan internasional atas Palestina sebagai negara berdaulat.
Ia menekankan bahwa perjuangan untuk Palestina harus menjadi prioritas dalam kebijakan luar negeri negara-negara OKI sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif terhadap perdamaian dunia.
Potensi Ekonomi dan Kolaborasi Strategis
Di bidang ekonomi, Sugiono mengajak negara-negara anggota OKI untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai sektor strategis seperti perdagangan, pendidikan, sains dan inovasi, serta ketahanan pangan, baik dalam format kerja sama Selatan-Selatan maupun Triangular.
Ia menyoroti rendahnya kontribusi OKI terhadap PDB global yang masih di bawah 10 persen, meski OKI mencakup 25 persen populasi dunia.
"Jika kita satukan potensi ini, kita akan menciptakan suatu kekuatan kolektif yang semakin menguatkan posisi strategis kita sebagai negara Islam," ia mengungkapkan.
Sugiono juga menyampaikan bahwa negara-negara OKI memiliki cadangan besar dalam sumber daya mineral, teknologi, dan modal finansial yang bisa dikelola bersama secara lebih terintegrasi.
Menutup pernyataannya, Sugiono menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus membuka peluang kerja sama ekonomi dengan negara-negara OKI.
"Memperkuat kolaborasi dan solidaritas adalah hal tak boleh ditawar dalam upaya kita menciptakan perdamaian dan kemakmuran bersama. Kita harus menjaga relevansi OKI dalam dunia yang berubah dengan mengakhiri semua konflik dan menyelesaikan perselisihan antara kita," tegasnya.
- Penulis :
- Leon Weldrick
- Editor :
- Tria Dianti