Pantau - Lebih dari 2.500 warga Korea Selatan terpaksa mengungsi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah selatan negara itu sepanjang malam, menurut laporan dari Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat.
Sebanyak 2.523 warga telah dievakuasi hingga pukul 04.30 pagi waktu setempat, Senin, 4 Agustus 2025.
Wilayah terdampak mencakup enam kota dan provinsi besar, yaitu Busan, Gwangju, Chungcheong Selatan, Jeolla Selatan, Gyeongsang Utara, dan Gyeongsang Selatan.
Curah Hujan Ekstrem, Satu Korban Jiwa Ditemukan
Hujan deras mulai mengguyur wilayah selatan Korea Selatan sejak Minggu tengah malam hingga Senin pukul 5 pagi.
Kabupaten Muan di wilayah barat daya mencatat curah hujan ekstrem sebesar 289,6 milimeter dalam waktu kurang dari 24 jam.
Seorang pria berusia sekitar 60-an ditemukan meninggal dunia di sebuah aliran sungai di Muan.
Pihak berwenang masih menyelidiki apakah kematian tersebut berkaitan langsung dengan intensitas hujan tinggi.
Hingga saat ini, 2.498 orang dari total pengungsi masih belum bisa kembali ke rumah mereka.
Status Darurat Ditingkatkan, Hujan Diprediksi Berlanjut
Akibat cuaca ekstrem, otoritas bencana telah menaikkan tingkat operasi tanggap darurat ke Level 2 pada Minggu pukul 18.00 waktu setempat.
Korea Meteorological Administration (KMA) memperkirakan hujan deras masih akan terus melanda seluruh wilayah Korea Selatan sepanjang Senin.
Wilayah Gyeongsang Selatan dan sekitarnya diprediksi akan tetap menerima curah hujan tinggi.
Di Seoul, Incheon, dan bagian barat Provinsi Gyeonggi, hujan diperkirakan turun sebesar 5–10 mm dari Senin hingga Selasa pagi.
Sementara itu, Busan, Ulsan, dan Gyeongsang Selatan diperkirakan menerima curah hujan antara 30 hingga 80 mm, dengan potensi hujan lebih dari 120 mm di beberapa lokasi.
Peringatan gelombang panas telah dicabut di sejumlah wilayah karena dampak hujan deras ini.
Suhu maksimum di berbagai daerah pada Senin diperkirakan berkisar antara 29 hingga 34 derajat Celsius.
- Penulis :
- Aditya Yohan
