
Pantau - Sejumlah peneliti dari Indonesia dan China memulai pelayaran survei laut dalam di zona subduksi lempeng selatan Indonesia, khususnya di wilayah selatan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 10–26 Agustus 2025.
Kolaborasi Riset dan Transfer Teknologi
Pihak China yang terlibat meliputi Second Institute of Oceanography (SIO) dari Kementerian Sumber Daya Alam China serta South China Sea Institute of Oceanology (SCSIO) dari Akademi Sains China.
Dari Indonesia, riset ini diikuti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama tiga perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pelayaran riset dimulai dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menggunakan kapal riset Tan Kah Kee milik Xiamen University, China.
"Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penelitian di bidang kelautan, tetapi juga menjadi jembatan penting dalam transfer teknologi dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Indonesia," ujar pihak penyelenggara.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian bertujuan memahami proses tumbukan antara lempeng Jawa dan lempeng Australia serta implikasinya terhadap potensi gempa bumi dan tsunami di kawasan tersebut.
ITB menyebut riset ini akan membantu menyediakan data dan informasi akurat mengenai keanekaragaman hayati dan sumber daya geologi perairan Indonesia.
Data tersebut dinilai penting untuk mendukung pengambilan kebijakan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan sesuai prioritas nasional.
- Penulis :
- Aditya Yohan