
Pantau - Pemerintah Jepang menegaskan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina hanya tinggal menunggu waktu, seiring dengan komitmen Negeri Sakura pada solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel-Palestina.
Komitmen Jepang pada Solusi Dua Negara
Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi menuturkan bahwa sikap negaranya tidak berubah dalam mendukung solusi dua negara.
"Selama Jepang mendukung solusi dua negara, pertanyaannya bukan soal pengakuan negara, tetapi waktu. Kami akan melakukan analisis komprehensif dan memantau perubahan situasi secara ketat," ungkapnya.
Hayashi menambahkan bahwa Jepang menekankan pentingnya menjamin keberlanjutan eksistensi Palestina sekaligus koeksistensi dengan Israel.
Pernyataan terbaru ini datang setelah Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya pada 19 September menyebut situasi saat ini tidak menguntungkan bagi solusi dua negara.
Pernyataan tersebut menuai tanggapan dari Menteri Luar Negeri Palestina Varsen Aghabekian Shahin yang menyebut sikap Jepang menyedihkan.
Dinamika Global dan Tekanan Diplomatik
Media Jepang melaporkan bahwa keraguan Tokyo kemungkinan terkait dengan upaya menjaga hubungan dengan Amerika Serikat, yang secara tegas menolak pengakuan sepihak terhadap Palestina.
Sementara itu, pada 21 September, Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal secara resmi mengakui Negara Palestina.
Hingga kini, sebanyak 151 negara di dunia, termasuk Rusia, telah memberikan pengakuan terhadap Palestina.
Namun, upaya Palestina untuk mendapatkan status keanggotaan penuh di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali terhambat setelah Amerika Serikat menggunakan hak vetonya pada tahun 2024.
- Penulis :
- Leon Weldrick