Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Tiga Relawan Malaysia Diduga Diculik Militer Israel Saat Misi Kemanusiaan ke Gaza

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Tiga Relawan Malaysia Diduga Diculik Militer Israel Saat Misi Kemanusiaan ke Gaza
Foto: (Sumber: Kapal-kapal yang tegabung dalam Flotila Global Sumud (GSF) bersiap untuk berlayar menuju Gaza, Palestina dari pulau Syros, Yunani, Minggu (14/9/2025). ANTARA/Xinhua/Marios Lolos/aa.)

Pantau - Tiga relawan dari Malaysia yang ikut serta dalam misi kemanusiaan ke Gaza melalui kapal Global Sumud Flotilla (GSF) diduga telah diculik oleh militer Israel, menurut pernyataan resmi dari organisasi Sumud Nusantara Malaysia.

Kronologi Kejadian dan Identitas Relawan

Informasi ini disampaikan oleh Sumud Nusantara Malaysia melalui akun media sosial resminya, yang dipantau dari Kuala Lumpur pada Kamis dini hari, 2 Oktober 2025.

Tiga relawan yang dilaporkan adalah Lylia Balqis, Musa Nuwayri, dan Sul Aidil.

Mereka berada di atas kapal bantuan kemanusiaan asal Malaysia bernama Alma, yang merupakan bagian dari rombongan kapal Global Sumud Flotilla.

Menurut pernyataan organisasi, misi mereka adalah mengantarkan bantuan kemanusiaan menuju Gaza, Palestina.

Pada Selasa, 1 Oktober 2025, sekitar pukul 09.44 waktu Gaza, kapal Alma dan kapal-kapal lain sempat mengirim sinyal peringatan merah ke pusat komando Sumud Nusantara Command Centre (SNCC) di Sepang, Malaysia.

Sinyal tersebut menunjukkan bahwa kapal mereka telah diadang oleh militer Israel.

Tak lama setelah sinyal dikirim, seluruh relawan hilang kontak dengan SNCC.

Selain tiga relawan tersebut, beberapa relawan lainnya juga dilaporkan hilang kontak, namun belum ada kepastian mengenai status mereka.

Video Pernyataan Sebelum Hilang Kontak

Tiga relawan Malaysia diketahui telah merekam video pernyataan sebelum keberangkatan sebagai langkah antisipasi jika terjadi situasi darurat.

Dalam video tersebut, para relawan menyatakan bahwa jika video itu sampai ke publik dunia, berarti mereka telah diculik oleh militer Israel.

Mereka menegaskan bahwa keberangkatan mereka adalah untuk menjalankan misi kemanusiaan yang damai dan tidak melanggar hukum internasional.

"Jika video ini sampai ke masyarakat dunia, maka kami telah diculik militer Israel," ungkap salah satu relawan dalam rekaman tersebut.

"Misi kami adalah misi kemanusiaan, damai, dan tidak melanggar hukum internasional," lanjutnya dalam video.

" Kami mohon kepada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim untuk segera menuntut pembebasan tanpa syarat," ia mengungkapkan.

Kapal Global Sumud Flotilla sebelumnya diketahui berlayar dari Pulau Syros, Yunani, menuju Gaza pada Minggu, 14 September 2025.


 

Penulis :
Aditya Yohan