
Pantau - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan sambutan positif terhadap respons Hamas atas usulannya terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan dalam konflik Gaza.
Trump menegaskan keyakinannya bahwa Hamas siap menyambut "perdamaian yang langgeng", seraya menyerukan penghentian pengeboman oleh Israel di Gaza.
“Israel harus segera menghentikan pengeboman di Gaza agar para sandera bisa diselamatkan dengan aman dan cepat!” tulis Trump dalam pernyataan publiknya.
Ia menambahkan, “Ini bukan hanya soal Gaza, tapi soal perdamaian yang telah lama dicari di Timur Tengah.”
Gedung Putih juga telah menyiapkan video berisi pesan Trump terkait Gaza, meski belum diumumkan kapan akan dipublikasikan secara resmi.
Hamas Setujui Usulan Trump, Tawarkan Penyerahan Sandera dan Kontrol ke Otoritas Teknis Palestina
Dalam pernyataan resminya, Hamas menyatakan kesediaannya untuk menerima rencana Trump yang mencakup:
- Pembebasan semua sandera Israel
- Penyerahan jenazah para sandera
- Penyerahan kendali atas Gaza kepada otoritas teknokrat Palestina yang independen
Saat ini, menurut Israel, terdapat 48 sandera yang masih ditahan di Gaza, termasuk 20 orang yang diyakini masih hidup.
Sementara itu, sekitar 11.100 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, dengan laporan media dan lembaga HAM menyebut adanya penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis terhadap para tahanan.
Dalam pernyataan yang disampaikan melalui Telegram, Hamas menegaskan bahwa keputusan terkait masa depan Gaza dan hak-hak rakyat Palestina harus melalui kesepakatan nasional bersama yang sesuai hukum dan resolusi internasional.
Sumber Palestina menyebut kepada Anadolu bahwa Hamas telah menyerahkan tanggapan resmi kepada para mediator dan meminta sejumlah klarifikasi atas beberapa poin dalam rencana Trump.
Konsultasi juga telah dilakukan secara internal dan dengan faksi-faksi Palestina serta negara-negara mediator sebelum sikap akhir ditetapkan.
Hamas turut menyampaikan apresiasi atas upaya komunitas internasional, termasuk dunia Arab, dunia Islam, dan Presiden Trump dalam:
- Menyerukan diakhirinya perang
- Mendukung pertukaran tahanan
- Menyerukan bantuan kemanusiaan segera
- Menolak pendudukan dan pengusiran rakyat Palestina
Isi Rencana Trump: Zona Bebas Senjata, Pemerintahan Transisi, dan Pertukaran Tahanan
Trump memberikan batas waktu hingga Ahad pukul 18.00 waktu Washington (2200 GMT) agar Hamas menyetujui rencananya.
Beberapa poin utama dalam usulan Trump meliputi:
- Menjadikan Gaza sebagai zona bebas senjata
- Pembentukan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru di bawah kepemimpinan Trump
- Pembebasan seluruh sandera Israel dalam 72 jam setelah kesepakatan, ditukar dengan ratusan tahanan Palestina
- Penghentian permusuhan dan pelucutan senjata kelompok bersenjata
- Penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza
Pemerintahan sementara akan dijalankan oleh otoritas teknokrat Palestina di bawah pengawasan langsung Amerika Serikat.
Gaza dalam Krisis Kemanusiaan, PBB Peringatkan Kondisi Makin Buruk
Gaza saat ini berada dalam krisis kemanusiaan akut.
Israel telah memberlakukan blokade terhadap wilayah tersebut selama hampir 18 tahun dan memperketatnya sejak Maret 2025 melalui penutupan perbatasan serta larangan masuknya makanan dan obat-obatan.
Kondisi ini mendorong wilayah berpenduduk sekitar 2,4 juta jiwa itu ke ambang kelaparan.
Sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, hampir 66.300 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
PBB dan lembaga hak asasi manusia memperingatkan bahwa Gaza kini hampir tidak layak huni, dengan kelaparan dan wabah penyakit yang meluas di tengah gelombang pengungsian massal.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf