
Pantau - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa pembangunan kembali sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza membutuhkan dana sedikitnya 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp116,3 triliun.
Dalam pernyataan pada Kamis (23/10), Tedros menegaskan bahwa saat ini tidak ada satu pun rumah sakit di Gaza yang beroperasi secara normal.
WHO mencatat hanya 14 rumah sakit yang masih berfungsi di seluruh wilayah Gaza.
Kondisi ini diperparah dengan krisis besar dalam hal ketersediaan obat-obatan, peralatan medis, serta tenaga kesehatan.
WHO Desak Evakuasi Medis dan Bantuan Internasional
Tedros menyerukan kepada negara-negara lain untuk lebih aktif dalam menerima pasien dari Gaza demi mendapatkan perawatan medis yang layak.
Menurut data terbaru WHO, sekitar 15.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis, termasuk 4.000 anak-anak.
Ironisnya, sebanyak 700 orang telah meninggal dunia karena tidak mendapatkan akses evakuasi medis tepat waktu.
Inisiatif Perdamaian Trump dan Kesepakatan Gencatan Senjata
Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan rencana perdamaian untuk Gaza yang terdiri dari 20 poin pada 29 September lalu.
Rencana tersebut mencakup gencatan senjata segera dengan syarat pembebasan sandera dalam waktu 72 jam.
Trump juga mengusulkan agar Hamas maupun kelompok bersenjata Palestina lainnya tidak dilibatkan dalam pemerintahan baru Gaza.
Sebagai gantinya, wilayah Gaza akan dikendalikan oleh komite teknokrat yang bekerja di bawah pengawasan badan internasional yang dipimpin langsung oleh Trump.
Pada 9 Oktober 2025, Israel dan Hamas menyepakati pelaksanaan tahap pertama dari rencana tersebut, sebagai langkah awal untuk mengakhiri konflik bersenjata yang telah berlangsung selama dua tahun.
Empat hari kemudian, pada 13 Oktober, deklarasi gencatan senjata ditandatangani oleh Donald Trump bersama Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Kesepakatan gencatan senjata tersebut memuat persyaratan pembebasan 20 sandera Israel oleh Hamas, yang telah ditahan sejak 7 Oktober 2023.
Sebagai imbalan, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 tahanan Palestina lainnya yang ditahan di berbagai penjara di Israel.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf










