billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Pertemuan Bersejarah Xi Jinping dan Donald Trump di Busan Hasilkan Kesepakatan Dagang Strategis

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Pertemuan Bersejarah Xi Jinping dan Donald Trump di Busan Hasilkan Kesepakatan Dagang Strategis
Foto: Presiden China Xi Jinping (kanan) berjalan bersama Presiden AS Donald Trump (kedua kanan) saat pertemuan di Busan, Korea Selatan, 30 Oktober 2025. Pertemuan tersebut menjadi yang pertama dalam enam tahun terakhir bagi pemimpin dua ekonomi terbesar dunia itu untuk bertatap muka langsung (sumber: Xinhua/Huang Jingwen)

Pantau - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menggelar pertemuan tatap muka di Busan, Korea Selatan, pada 30 Oktober 2025, yang menjadi pertemuan langsung pertama mereka dalam enam tahun terakhir.

Kedua pemimpin negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu sepakat menurunkan ketegangan dagang yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir.

China Tangguhkan Pembatasan Ekspor Rare Earth

Usai pertemuan, Kementerian Perdagangan China mengumumkan bahwa China akan menangguhkan pembatasan ekspor logam tanah jarang (rare earth) ke Amerika Serikat selama satu tahun.

"China akan menangguhkan penerapan langkah-langkah pengendalian ekspor yang diumumkan pada 9 Oktober selama satu tahun, serta akan mempelajari dan menyempurnakan rencana spesifiknya," ungkap pernyataan resmi Kementerian Perdagangan China.

Selain itu, China juga menyatakan akan melakukan "penyesuaian yang sesuai" terhadap langkah-langkah balasan atas tarif Amerika Serikat.

Kedua negara turut menyepakati perpanjangan kebijakan pengecualian tarif terhadap beberapa produk tertentu.

AS dan China Lunakkan Sikap, Tarik Tarif dan Sanksi

Kementerian Perdagangan China juga menyampaikan bahwa Amerika Serikat akan menangguhkan selama satu tahun penerapan aturan baru yang diumumkan pada 29 September.

Aturan tersebut sebelumnya memperluas pembatasan ekspor terhadap perusahaan yang dimiliki setidaknya 50 persen oleh entitas yang telah masuk dalam entity list.

Presiden Trump sebelumnya menyatakan bahwa Amerika Serikat akan melonggarkan tarif terhadap barang-barang asal China sebagai imbalan atas tiga langkah penting dari pihak China: pembatasan aliran fentanyl, pembelian kembali kedelai asal Amerika Serikat, serta kelanjutan ekspor rare earth.

Amerika Serikat juga berencana menurunkan tarif terkait fentanyl dari 20 persen menjadi 10 persen, sehingga total beban tarif turun dari 57 persen menjadi 47 persen.

Sebelumnya, pada 9 Oktober, China telah memperluas pembatasan ekspor logam tanah jarang, termasuk dengan menetapkan batasan terhadap teknologi pemrosesan dan manufaktur serta melarang kerja sama dengan perusahaan asing tanpa izin pemerintah.

Langkah itu sempat memicu ancaman dari Trump yang mengancam akan menaikkan tarif hingga 100 persen terhadap barang-barang China dan membatasi ekspor perangkat lunak penting ke negara tersebut.

Namun setelah terjadi pelunakan sikap dari kedua belah pihak, jalan terbuka untuk pertemuan bilateral ini dan meredakan ketegangan antara dua negara adidaya tersebut.

Penulis :
Arian Mesa