Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rosan Roeslani Tegaskan Hilirisasi SDA Jadi Fondasi Transformasi Ekonomi Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Rosan Roeslani Tegaskan Hilirisasi SDA Jadi Fondasi Transformasi Ekonomi Nasional
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) berbincang dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (kanan) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/12/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz.)

Pantau - Pemerintah memfokuskan kebijakan hilirisasi sumber daya alam sebagai fondasi utama transformasi ekonomi untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.

Fokus kebijakan tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala BKPM Rosan Roeslani dalam berbagai kesempatan terkait penguatan hilirisasi.

Rosan menegaskan hilirisasi diposisikan sebagai strategi kedaulatan ekonomi nasional untuk memperkuat rantai nilai dan menata ulang struktur ekonomi Indonesia.

Tujuan jangka panjang dari transformasi tersebut adalah menjadikan Indonesia sebagai negara industri yang mandiri.

Keunggulan Komoditas Strategis Indonesia

Rosan menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pemimpin global dalam berbagai komoditas strategis.

Komoditas unggulan tersebut meliputi nikel dan kelapa sawit yang menempati posisi teratas dunia.

Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan pada komoditas timah dan bauksit.

Keunggulan sumber daya tersebut menempatkan Indonesia di pusat transisi energi global.

"Kita adalah pemimpin global di beragam komoditas strategis seperti nikel dan kelapa sawit yang menempati posisi teratas serta komoditas lainnya seperti timah dan bauksit. Sumber daya ini menempatkan kita di jantung transisi energi global," ujar Rosan.

Hilirisasi Dorong Investasi dan Pertumbuhan

Pernyataan tersebut salah satunya disampaikan saat Rosan memberikan pandangan atas buku Indonesia Naik Kelas karya Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan.

Buku tersebut dinilai menyediakan peta jalan strategis menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan target pertumbuhan 8 persen.

Target pertumbuhan tersebut sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Rosan, Indonesia saat ini merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Di tengah tantangan global, perekonomian Indonesia tetap tumbuh sekitar 5 persen.

Pertumbuhan tersebut menunjukkan arah kebijakan ekonomi nasional berada pada jalur yang tepat.

Salah satu pilar utama pencapaian tersebut adalah hilirisasi komoditas strategis.

Sepanjang Januari hingga September 2025, sektor hilir berhasil menarik investasi sebesar Rp431 triliun.

Nilai tersebut setara dengan lebih dari 30 persen total realisasi investasi nasional.

Pertumbuhan investasi sektor hilir tercatat mencapai 58,1 persen secara tahunan.

Strategi Investasi dan Reformasi Fiskal

Rosan yang juga menjabat sebagai CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menyebut target pertumbuhan 8 persen membutuhkan investasi besar.

Kebutuhan investasi untuk lima tahun ke depan diperkirakan mencapai 815 miliar dolar AS.

Target tersebut dinilai tidak dapat dicapai hanya dengan mengandalkan konsumsi domestik.

Transformasi struktural dipandang sebagai syarat utama pencapaian target pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah berfokus menarik investasi berkualitas yang mampu meningkatkan produktivitas nasional.

Investasi juga diarahkan untuk mendorong alih teknologi dan penguatan rantai nilai di dalam negeri.

Pemerintah turut mendorong reformasi fiskal dan pajak yang berdaya saing.

Pajak diarahkan sebagai instrumen insentif untuk mendorong inovasi dan transisi hijau.

"Kami juga mendorong reformasi fiskal dan pajak daya saing, menjadikan pajak sebagai insentif untuk mendorong inovasi dan transisi hijau," ungkap Rosan.

Penulis :
Aditya Yohan