
Pantau - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak terbatas atau konsolidasi seiring pelaku pasar menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.
Proyeksi tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim.
Investor disebut cenderung mencermati hasil RDG BI serta menantikan rilis data pertumbuhan kredit perbankan.
Data pertumbuhan kredit perbankan dijadwalkan akan dirilis pada 17 Desember.
"Sejumlah aksi korporasi emiten diperkirakan juga akan masih menjadi salah satu pendorong pergerakan IHSG," ungkap Ratna Lim.
IHSG Dibuka Menguat di Awal Pekan
Pada perdagangan Senin pagi, IHSG Bursa Efek Indonesia dibuka menguat.
- IHSG tercatat naik 44,73 poin atau setara 0,52 persen.
- Posisi IHSG berada di level 8.705,23 saat pembukaan perdagangan.
- Pergerakan IHSG sepanjang pekan ini diperkirakan cenderung konsolidatif.
- Kisaran pergerakan IHSG diproyeksikan berada pada level 8.550 hingga 8.700.
Tekanan Global dan Sentimen Eksternal
Dari sisi eksternal, tekanan datang dari pergerakan pasar global.
Indeks-indeks di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Jumat 12 Desember 2025.
Pelemahan tersebut dipicu oleh koreksi saham-saham sektor kecerdasan buatan.
Kondisi tersebut mendorong pergerakan indeks Wall Street secara mixed sepanjang pekan sebelumnya.
"Koreksi pada perdagangan akhir pekan lalu tersebut disinyalir sebagai rotasi sektor, di mana investor beralih ke saham-saham cyclical yang dianggap lebih sensitif terhadap ekonomi dan melakukan profit taking terhadap saham-saham berorientasi pertumbuhan seperti saham yang terkait dengan AI," ujar Ratna Lim.
Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat tenor 10 tahun tercatat meningkat sebesar 4 basis poin.
- Imbal hasil obligasi AS tersebut berada di level 4,188 persen.
- Sementara itu, harga emas spot tercatat menguat sebesar 0,3 persen.
- Harga emas berada di posisi 4.293 dolar AS per troy ounce pada 12 Desember.
- Fokus perhatian investor global pada pekan ini tertuju pada rilis data ekonomi Amerika Serikat.
- Data yang dinantikan meliputi nonfarm payrolls untuk Oktober dan November 2025.
"Selain itu dijadwalkan akan dirilis sejumlah data ekonomi lainnya seperti retail sales, inflasi dan indeks PMI," kata Ratna Lim.
- Penulis :
- Aditya Yohan








