billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Wirausahawan Perempuan di Pedesaan China Ubah Ekonomi Lokal Lewat E-Commerce dan Livestreaming

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Wirausahawan Perempuan di Pedesaan China Ubah Ekonomi Lokal Lewat E-Commerce dan Livestreaming
Foto: (Sumber: Foto yang diambil pada 14 Oktober 2025 ini menunjukkan produk jeruk bali di Kota Jielong, Kota Chongqing, China barat daya. (ANTARA/Xinhua/Wu Yanxia))

Pantau - Di berbagai pelosok pedesaan China, sejumlah wirausahawan perempuan memimpin perubahan sosial dan ekonomi melalui pemanfaatan teknologi digital seperti livestreaming dan e-commerce.

Tokoh seperti Tao Heng, Chen Kaorong, dan Gao Jianhua menjadi contoh nyata bagaimana perempuan dapat menjadi motor penggerak dalam program revitalisasi pedesaan.

Tao Heng (44 tahun), dikenal sebagai "saudari plum", rutin menyiarkan langsung dari kebun plum di Jielong, Chongqing, untuk mempromosikan hasil panen lokal.

Sementara itu, Chen Kaorong (70 tahun), mendirikan koperasi buah pomelo di Desa Zili setelah prihatin melihat banyak pohon pomelo ditebang untuk kayu bakar.

Digitalisasi Dorong Wirausaha Perempuan Meningkatkan Ekonomi Komunitas

Gao Jianhua, mantan pegawai BUMN dari Taiyuan, kini menjabat sebagai manajer umum Fushuo Lianchuang E-commerce Co., Ltd. di Youyu, Provinsi Shanxi.

Perusahaannya mendistribusikan berbagai produk pertanian lokal seperti daging domba, sea buckthorn, dan minyak rami, dengan pengiriman lebih dari 300 pesanan per hari dan penjualan bulanan melebihi 2 juta yuan.

Ketiga perempuan ini, meskipun berasal dari latar belakang dan generasi berbeda, sama-sama memanfaatkan teknologi digital untuk membangkitkan ekonomi lokal.

Saat ini, perempuan menyumbang lebih dari 50% tenaga kerja pedesaan di China dan memainkan peran penting dalam transformasi wilayah tertinggal.

Di Chongqing, perempuan bahkan mengisi 44% kursi komite desa.

Keunggulan Perempuan dalam Ekosistem E-Commerce

Gao menyatakan bahwa 70% dari karyawan di startup-nya adalah perempuan.

"Baik di lini depan seperti siaran langsung maupun lini belakang seperti penjualan, perempuan memiliki keunggulan yang signifikan," katanya.

Perempuan dinilai lebih teliti dalam verifikasi pesanan, serta unggul dalam komunikasi dan kesabaran saat melakukan livestreaming.

Chen Kaorong meningkatkan kualitas pomelo lokal dengan mendatangkan ahli dari Institut Penelitian Jeruk di bawah Akademi Ilmu Pertanian China dan menerapkan standar penanaman ilmiah.

Kini, pomelo Jielong telah memperoleh sertifikasi indikasi geografis nasional, harga ekspor mencapai 300 yuan per buah ke Singapura, dan membentang di lahan seluas 5.000 mu (sekitar 333 hektare).

Petani setempat memperoleh pendapatan puluhan ribu yuan per tahun.

Transformasi Sosial dan Dampak Global

Tao Heng tidak hanya fokus menjual buah, tetapi juga mendirikan sekolah pelatihan kejuruan yang melatih lebih dari 100 warga setiap tahun, termasuk ibu rumah tangga.

"Memimpin semua orang di kampung halaman saya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka memberi saya motivasi yang luar biasa," ujar Tao.

Ia bangga melihat perempuan pedesaan yang dulunya pemalu kini tampil percaya diri di depan kamera.

Berkat peran perempuan seperti Tao dan Chen, Federasi Perempuan Chongqing telah:

  • Membuka kanal merek publik untuk memasarkan 5.317 produk lokal secara daring
  • Menjalin kerja sama dengan e-commerce besar seperti Amazon dan JD.com
  • Memperluas akses pasar hingga tingkat internasional

Upaya ini membuktikan bahwa perempuan memainkan peran besar dalam mendorong kemajuan desa, baik secara ekonomi maupun sosial, di era digital saat ini.

Penulis :
Aditya Yohan