billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

China Tegaskan Posisi Strategis dalam APEC, Dorong Inovasi dan Keterbukaan untuk Pertumbuhan Global

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

China Tegaskan Posisi Strategis dalam APEC, Dorong Inovasi dan Keterbukaan untuk Pertumbuhan Global
Foto: (Sumber: Foto yang diambil pada 28 Oktober 2025 ini menunjukkan instalasi publisitas Pertemuan Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-32 di Gyeongju, Korea Selatan. ANTARA/XInhua/Park Jintaek)

Pantau - China menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama dan keterbukaan dalam Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC yang berlangsung di Korea Selatan, dengan menempatkan diri sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi kawasan dan global.

Melalui keterbukaan tingkat tinggi dan kemampuan inovatif yang kuat, China menyatakan tekadnya untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran bersama di kawasan Asia-Pasifik.

Kawasan ini disebut sebagai "Keajaiban Asia-Pasifik" karena menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, pilar stabilitas, dan unggulan dalam kerja sama internasional.

Peran Sentral China dalam Perdagangan dan Inovasi Regional

China menyadari bahwa keberhasilan ekonominya sangat bergantung pada stabilitas dan pertumbuhan regional, sehingga strategi keterbukaan dan inovasi menjadi landasan utama kebijakan luar negerinya.

Dalam lima tahun terakhir, China menjadi negara perdagangan barang terbesar di dunia, negara perdagangan jasa terbesar kedua, serta menarik lebih dari 700 miliar dolar AS investasi asing.

Investasi outbound China tumbuh lebih dari 5 persen per tahun, sementara kebijakan daftar negatif investasi asing terus dipangkas dan bebas visa unilateral diperluas ke lebih banyak negara.

Pada tiga kuartal pertama 2025, perdagangan China dengan negara-negara APEC tumbuh 2 persen year-on-year, dengan nilai mencapai 19,41 triliun yuan atau sekitar 2,74 triliun dolar AS, mewakili 57,8 persen dari total perdagangan luar negeri China.

China juga menggerakkan inisiatif regional seperti Belt and Road Initiative (BRI), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), dan Zona Perdagangan Bebas China-ASEAN untuk memperkuat integrasi ekonomi.

Liu Jing, Kepala Ekonom untuk China Raya di HSBC, menyatakan bahwa kerja sama regional ini telah membantu mengurangi hambatan perdagangan dan memperluas kolaborasi ke sektor-sektor strategis seperti industri hijau, digital, dan kecerdasan buatan (AI).

Dorong Transformasi Hijau dan Digital di Kawasan APEC

China menekankan bahwa inovasi adalah pilar utama pembangunan ekonomi, dengan kepemimpinan dalam bidang AI, robotika, dan energi terbarukan.

Negara tersebut juga menjadi pusat litbang dan manufaktur bagi banyak perusahaan asing, serta mendorong ekspansi global perusahaan domestiknya ke negara-negara anggota APEC.

Dalam forum APEC, China menyatakan niatnya untuk "menghapus kemiskinan bersama dan mendorong kemakmuran bersama bagi seluruh masyarakat di Asia-Pasifik serta memperdalam kerja sama di bidang teknologi sumber terbuka sambil membangun ekosistem yang terbuka dan kompetitif untuk inovasi," ungkap pernyataan resmi pemerintah.

HSBC memperkirakan bahwa kemajuan China dalam AI dan robotika akan memberikan efek limpahan (spillover effect) terhadap stabilitas ekonomi kawasan melalui jaringan perdagangan dan investasi.

Kolaborasi di sektor industri, modal, dan teknologi akan mempercepat transformasi hijau dan digital di negara-negara APEC.

Dai Erbiao, Direktur Asian Growth Research Institute, menyebut bahwa Asia-Pasifik tetap menjadi pusat inovasi global, dengan konektivitas tertinggi dalam hal mobilitas manusia, logistik, informasi, keuangan, dan rantai pasok industri.

Sebagai tuan rumah APEC berikutnya, China diperkirakan akan memprioritaskan kerja sama regional dalam perlindungan lingkungan, teknologi ilmu hayati, kesehatan, serta pengembangan sektor teknologi tinggi seperti AI, sambil memperkuat pemahaman bersama antaranggota APEC.

Penulis :
Gerry Eka
Editor :
Tria Dianti