Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Krisis Kemanusiaan Memburuk di Sudan: Ribuan Mengungsi Usai Serangan RSF, Pemerintah Susun Rencana Akses Bantuan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Krisis Kemanusiaan Memburuk di Sudan: Ribuan Mengungsi Usai Serangan RSF, Pemerintah Susun Rencana Akses Bantuan
Foto: (Sumber: Arsip Foto - Seorang wanita memegang seorang anak di sebuah kamp pengungsi di El Fasher, wilayah Darfur Utara, Sudan (9/7/2025). ANTARA/Xinhua/HO-UNICEF/aa..)

Pantau - Bulan Sabit Merah Sudan melaporkan pada Selasa, 4 November 2025, bahwa kamp pengungsi di kota al-Dabba, Negara Bagian Utara, telah menampung sekitar 7.500 orang yang melarikan diri dari Kordofan Utara dan Darfur Utara akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Ribuan Warga Terlantar, Bantuan Mendesak Disalurkan

Sekretaris Jenderal Bulan Sabit Merah Sudan, Aida al-Sayed Abdullah, menyampaikan kepada Anadolu bahwa pihaknya mengerahkan 150 relawan yang dibagi dalam beberapa tim untuk mempersiapkan kamp penampungan bagi para pengungsi.

Lembaga tersebut juga menyediakan makanan siap saji, dukungan psikologis, sosial, dan layanan kemanusiaan lainnya bagi para pengungsi.

Organisasi internasional melaporkan bahwa ribuan warga yang mengungsi dari El-Fasher kini terputus dari pasokan makanan dan obat-obatan, memperparah situasi krisis kemanusiaan di dalam dan sekitar kota tersebut.

Bulan Sabit Merah turut mengirimkan bantuan pangan ke berbagai lokasi di Kordofan Utara dan Darfur Utara.

Aida menyebut bahwa 53.781 keluarga di al-Lait Jar al-Nabi, Darfur Utara, telah menerima 1.750 metrik ton makanan, termasuk makanan siap saji dan suplemen gizi bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan dukungan dari Program Pangan Dunia (WFP).

Di wilayah Tawila, Darfur Utara, sekitar 5.482 keluarga pengungsi dari El-Fasher ditampung oleh relawan dan menerima makanan dari dapur umum yang dikelola secara sukarela.

Pemerintah Sudan dan Dampak Pengambilalihan El-Fasher

Pemerintah Sudan pada hari yang sama menyatakan akan menyusun rencana untuk memfasilitasi akses bantuan kemanusiaan, mendukung penyaluran bantuan, serta memulihkan keamanan nasional.

Untuk itu, pemerintah akan membentuk komite khusus guna merancang proposal tersebut.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) pada Minggu, 2 November 2025, melaporkan bahwa lebih dari 38.000 orang telah mengungsi dari Kordofan Utara akibat bentrokan antara tentara Sudan dan RSF yang terus berlanjut.

IOM juga mencatat sekitar 71.000 orang telah meninggalkan El-Fasher dan desa-desa sekitarnya sejak kota tersebut direbut oleh RSF.

RSF mengambil alih El-Fasher pada 26 Oktober 2025 dan menurut laporan organisasi lokal serta internasional, mereka melakukan pembantaian terhadap warga sipil selama proses pendudukan.

Pengambilalihan ini memicu kekhawatiran akan semakin kuatnya pemisahan geografis di Sudan yang sedang dilanda konflik berkepanjangan.

Sejak 15 April 2023, Sudan dilanda perang antara tentara nasional dan RSF yang hingga kini belum dapat dihentikan melalui mediasi regional maupun internasional.

Konflik ini telah menyebabkan ribuan orang tewas dan jutaan lainnya mengungsi, memicu salah satu krisis kemanusiaan terburuk di kawasan tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan