Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Iran Tuduh AS Dalangi Serangan Israel, Kirim Surat Resmi ke PBB Tuntut Pertanggungjawaban

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Iran Tuduh AS Dalangi Serangan Israel, Kirim Surat Resmi ke PBB Tuntut Pertanggungjawaban
Foto: (Sumber: Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi. ANTARA/Xinhua/Shadati/aa..)

Pantau - Pemerintah Iran secara resmi menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas serangan Israel yang memicu perang selama 12 hari pada bulan Juni lalu, dalam sebuah surat yang dikirimkan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi kepada Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dan Presiden Dewan Keamanan PBB.

AS Dituding Pimpin dan Kendalikan Serangan

Dalam surat tersebut, Araghchi menuduh Amerika Serikat mengarahkan dan mengendalikan tindakan militer Israel terhadap Iran pada 13 Juni, yang disebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengaku "sangat bertanggung jawab" atas serangan tersebut dijadikan Iran sebagai bukti keterlibatan langsung Washington.

"Ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat menjalankan pengarahan dan kendali atas tindakan ilegal yang dilakukan oleh Israel," ungkap Araghchi.

Iran menyatakan bahwa serangan tersebut melanggar Pasal 2 Piagam PBB serta dokumen hukum internasional lainnya, termasuk Dokumen Akhir Konferensi Peninjauan NPT, sejumlah resolusi IAEA seperti Resolusi 444 dan 533, serta Resolusi Dewan Keamanan PBB 487 (1981).

Korban Tewas dan Sasaran Sipil Jadi Sorotan

Iran menyebut lebih dari 1.000 orang tewas akibat serangan tersebut, termasuk komandan militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka negara itu.

Serangan yang dilakukan secara membabi buta menyasar sejumlah fasilitas sipil seperti rumah sakit, ambulans, lembaga penyiaran negara, penjara, serta infrastruktur energi dan fasilitas nuklir yang berada di bawah perlindungan IAEA.

Araghchi menuntut pertanggungjawaban penuh dari pemerintah AS, termasuk kompensasi atas kerusakan material dan moral yang dialami Iran.

Ia juga memperingatkan bahwa Presiden Trump dan pejabat AS lainnya yang terlibat dalam serangan tersebut dapat menghadapi tanggung jawab pidana individu atas pelanggaran hukum humaniter internasional.

"Ini termasuk serangan terhadap warga sipil, wanita dan anak-anak, ilmuwan, akademisi, jurnalis, serta penargetan perwira militer di luar zona pertempuran," tegasnya.

Iran menegaskan berhak menempuh semua jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban baik dari negara maupun individu yang terlibat, serta menuntut pemulihan situasi ke kondisi sebelum perang dan reparasi berdasarkan prinsip hukum internasional.

Ketegangan Diplomatik Meningkat

Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat semakin memburuk sejak pecahnya konflik bersenjata pada Juni.

Iran menyatakan bahwa perundingan nuklir hanya dapat dilanjutkan jika AS memberikan jaminan bahwa proses diplomatik tidak akan kembali terganggu.

Di sisi lain, AS mendesak negosiasi langsung terkait program nuklir Iran dan menyebut bahwa tiga fasilitas nuklir utama Iran mengalami kerusakan permanen akibat serangan tersebut.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti