Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

TNI Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Menunggu Arahan Presiden dan Mandat PBB

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

TNI Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza, Menunggu Arahan Presiden dan Mandat PBB
Foto: (Sumber : Arsip foto - Seorang warga Palestina memeriksa mobil yang rusak setelah serangan udara Israel di Kota Gaza (7/4/2023). Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon memperingatkan konflik bakal meluas setelah Israel melakukan serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/tom..)

Pantau - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan kesiapan untuk mengirim personel ke Jalur Gaza guna mendukung misi perdamaian internasional setelah adanya resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membentuk pasukan bernama International Security Force (ISF).

Pernyataan Resmi dan Kesiapan TNI

Kesiapan Indonesia disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Kolonel (Arm) Rico Sirait.

“Pemerintah Indonesia pada prinsipnya bersikap siap berkontribusi sesuai kapasitas dan pengalaman panjang dalam misi perdamaian. Namun seluruh keputusan tetap berada pada arahan presiden,” ungkapnya.

TNI saat ini tengah mempersiapkan pasukan dan logistik untuk mendukung misi perdamaian tersebut.

Meski demikian, skema pemberangkatan serta jadwal pengiriman pasukan belum ditetapkan.

“Seluruh mekanisme dan perencanaan sementara masih berada pada tahap pembahasan internal Kemhan dan TNI, menunggu keputusan Presiden mengenai waktu, bentuk kontribusi, serta skema keterlibatan Indonesia,” ia mengungkapkan.

Resolusi PBB dan Tugas Pasukan ISF

Pada Senin, 17 November 2025, Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang disponsori Amerika Serikat untuk membentuk pasukan ISF di Gaza.

Pasukan ISF diberi mandat awal selama dua tahun dan akan bekerja sama dengan Israel serta Mesir.

ISF memiliki sejumlah tugas utama, di antaranya mengamankan perbatasan Gaza, melindungi warga sipil, menyalurkan bantuan kemanusiaan, melatih kembali kepolisian Palestina, serta mengawasi proses pelucutan senjata Hamas dan kelompok bersenjata lainnya.

Resolusi ini didukung oleh 13 dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, sementara Rusia dan China memilih abstain.

Indonesia menyatakan akan berkontribusi secara aktif jika mendapat mandat resmi, sesuai prosedur dan arahan dari presiden.

Penulis :
Aditya Yohan