Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Ketegangan Memuncak, Kamboja Tuduh Thailand Semprotkan Zat Beracun di Perbatasan

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Ketegangan Memuncak, Kamboja Tuduh Thailand Semprotkan Zat Beracun di Perbatasan
Foto: Arsip Foto - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Oddar Meanchey, Kamboja, Jumat 29/8/2025 (sumber: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Pantau - Kementerian Pertahanan Kamboja pada Selasa, 9 Desember 2025 menuduh militer Thailand telah menyemprotkan zat beracun di wilayah perbatasan antara kedua negara.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui media sosial resmi kementerian dan menyoroti eskalasi bentrokan yang terjadi sejak akhir pekan.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengungkapkan, "Kami terus melakukan tembakan hampir sepanjang malam di area wilayah militer nomor lima. Thailand juga menggunakan pesawat nirawak berukuran besar untuk pengintaian. Setelah itu, pasukan Thailand menyemprotkan zat beracun di kawasan tersebut," ungkapnya.

Dalam insiden yang sama, Kamboja menyatakan dua warga sipil tewas akibat tembakan artileri yang diduga diluncurkan oleh pasukan Thailand.

Thailand Bantah dan Balik Menuduh Kamboja Langgar Gencatan Senjata

Pada hari yang sama, pusat operasi Angkatan Darat Kedua Thailand merespons dengan tudingan bahwa Kamboja telah menembakkan rudal BM-21 ke empat titik perbatasan Thailand.

Militer Thailand menegaskan, "Pasukan kami tidak memiliki pilihan selain merespons sesuai aturan keterlibatan untuk menetralisir ancaman, menghentikan tembakan musuh, dan melindungi jiwa serta harta benda warga di wilayah perbatasan," ujar juru bicara militer.

Portal berita Khaosod turut melaporkan bahwa juru bicara Angkatan Darat Thailand menuduh Kamboja telah melancarkan serangan udara ke pangkalan militer Anupong.

Serangan tersebut dibalas oleh Thailand dengan serangan udara terhadap infrastruktur militer Kamboja.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja terus meningkat sejak akhir pekan lalu dan berlanjut hingga Senin, dengan kedua pihak saling menuduh telah melanggar gencatan senjata yang sebelumnya disepakati.

Penulis :
Leon Weldrick