
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan Indonesia dan Amerika Serikat telah menyepakati seluruh substansi dokumen perundingan perdagangan resiprokal atau Agreements on Reciprocal Trade yang bersifat komersial dan strategis serta menguntungkan kedua negara secara berimbang.
Kesepakatan tersebut dicapai setelah pertemuan resmi antara Menko Airlangga dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat United States Trade Representative Ambassador Jamieson Greer di Washington D.C pada Senin, 22 Desember 2025.
Airlangga menyampaikan bahwa seluruh konten dan materi perundingan telah dibahas secara intensif sejak 17 hingga 22 Desember 2025 dan disetujui oleh kedua belah pihak.
Perundingan ini merupakan kelanjutan dari dialog intensif yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat sejak pengumuman Liberation Day dan pengenaan tarif resiprokal oleh AS pada 2 April 2025.
Pada 22 Juli 2025, kedua negara menerbitkan Joint Statement yang mengumumkan penurunan tarif resiprokal bagi Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.
Setelah Joint Statement tersebut, Indonesia dan Amerika Serikat melanjutkan perundingan untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan resiprokal secara menyeluruh.
Melalui perjanjian ini, Indonesia berkomitmen memberikan akses pasar bagi produk Amerika Serikat serta mengatasi berbagai hambatan non tarif.
Kesepakatan juga mencakup kerja sama perdagangan digital, teknologi, keamanan nasional, dan kerja sama komersial.
Amerika Serikat berkomitmen memberikan pengecualian tarif bagi produk ekspor unggulan Indonesia yang tidak dapat diproduksi di AS seperti minyak kelapa sawit, kakao, kopi, teh, dan produk lainnya.
Airlangga menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut ia mendorong penyelesaian seluruh isu utama dan isu teknis dalam dokumen ART hingga akhirnya disepakati bersama.
Kesepakatan perdagangan resiprokal tersebut direncanakan akan ditandatangani langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhir Januari 2026.
Ambassador Jamieson Greer menyambut baik hasil pertemuan tersebut meskipun berlangsung di tengah dimulainya liburan Natal di Amerika Serikat.
Ambassador Greer menyatakan "Hasil pertemuan ini menjadi hadiah Natal terindah yang akan membawa kemanfaatan bagi kedua negara,".
Pada minggu kedua Januari 2026, tim teknis Indonesia dan Amerika Serikat dijadwalkan melanjutkan pertemuan teknis di Washington D.C untuk finalisasi dan pembersihan dokumen.
Finalisasi teknis ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu sehingga pada minggu ketiga Januari 2026 dokumen ART telah selesai oleh kedua pihak.
Setelah seluruh proses teknis diselesaikan, dokumen akan disiapkan untuk ditandatangani secara resmi sebelum akhir Januari 2026.
Saat ini pihak Amerika Serikat masih melakukan koordinasi internal antara USTR dan Badan Keamanan Nasional AS untuk menentukan waktu pertemuan kedua kepala negara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







