
Pantau - Vasyl Prozorov, mantan Letnan Kolonel Dinas Keamanan Ukraina (SBU), menyatakan bahwa negara-negara Eropa tidak mampu menyamai dukungan yang diberikan Amerika Serikat kepada Ukraina, baik dari segi keuangan, militer, maupun teknis.
Menurutnya, ekonomi Eropa tengah menghadapi berbagai tantangan serius, sehingga sulit membayangkan Uni Eropa mampu menyediakan bantuan sebesar 100 miliar euro seperti yang dibutuhkan oleh Kiev.
Ia menilai bahwa Uni Eropa sendiri tidak memiliki kesatuan sikap dalam mendukung Ukraina.
Perbedaan Sikap Negara-Negara Eropa terhadap Ukraina
Dalam keterangannya, Prozorov menyebut bahwa beberapa negara seperti Lithuania dan Polandia termasuk dalam kelompok pendukung kuat Ukraina.
Sementara itu, negara seperti Hungaria, Slovakia, dan Italia cenderung menentang pemberian bantuan besar-besaran.
Dukungan militer dari Eropa juga dinilai masih jauh di bawah level dukungan yang diberikan oleh Amerika Serikat.
Di sisi lain, mantan Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah menghentikan bantuan "tanpa batas" ke Ukraina, dengan alasan adanya penyalahgunaan dana pajak oleh pemerintah Kiev.
Ancaman Penghentian Bantuan AS dan Kritik Rusia
Berdasarkan laporan ABC News, AS juga dikabarkan mengancam akan menghentikan seluruh bantuan jika Ukraina menolak rencana perdamaian yang diajukan oleh Washington.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai pada Februari 2022, negara-negara Barat terus memberikan bantuan dalam bentuk senjata dan dana ke Kiev.
Namun, Rusia mengecam keras bantuan militer tersebut karena dinilai memperpanjang konflik serta melibatkan NATO secara tidak langsung dalam perang.
Pernyataan Prozorov dan informasi ini dikutip dari laporan media Rusia, RIA Novosti dan Sputnik.
- Penulis :
- Gerry Eka







