Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

OKI Kutuk Pengakuan Israel atas Somaliland, Tegaskan Dukungan Penuh terhadap Kedaulatan Somalia

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

OKI Kutuk Pengakuan Israel atas Somaliland, Tegaskan Dukungan Penuh terhadap Kedaulatan Somalia
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Organisasi Konferensi negara-negara Islam (OKI) (istimewa).)

Pantau - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi mengutuk tindakan Israel yang mengakui Somaliland sebagai negara merdeka, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Somalia.

Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretariat Jenderal OKI pada Sabtu, 27 Desember 2025, sebagai bagian dari reaksi diplomatik dunia terhadap langkah Israel yang diumumkan sehari sebelumnya.

OKI Tegaskan Solidaritas Penuh terhadap Somalia

Dalam pernyataan resminya, OKI menyebut pengakuan Israel terhadap Somaliland sebagai:

Pelanggaran terhadap kedaulatan Somalia

Pelanggaran terhadap persatuan nasional Somalia

Pelanggaran terhadap integritas teritorial Republik Federal Somalia

OKI menegaskan “solidaritas penuhnya dengan Somalia,” serta dukungan terhadap “kedaulatan, integritas wilayah, dan lembaga-lembaga negara yang sah.”

Organisasi yang beranggotakan negara-negara mayoritas Muslim ini juga menyerukan pentingnya menjunjung tinggi Piagam OKI, Piagam PBB, dan hukum internasional yang mengatur kedaulatan negara-negara anggota.

OKI menekankan bahwa menjaga keamanan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan Tanduk Afrika merupakan kepentingan bersama, dan menolak keras tindakan apa pun yang dapat merusak stabilitas regional.

Pengakuan Israel atas Somaliland Picu Gelombang Kecaman Internasional

Seperti diketahui, Israel menjadi negara pertama di dunia yang secara resmi mengakui kemerdekaan Somaliland pada Jumat, 26 Desember 2025.

Langkah tersebut langsung menuai kecaman luas, termasuk dari Liga Arab dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), yang menyebut pengakuan itu sebagai ancaman terhadap stabilitas kawasan dan pelanggaran terhadap hukum internasional.

Somaliland, wilayah yang memproklamasikan pemisahan diri dari Somalia sejak 1991, hingga kini masih belum mendapat pengakuan resmi dari komunitas internasional.

Penulis :
Gerry Eka