Pantau Flash
HOME  ⁄  Geopolitik

Aktivis Pro-Palestina di London Sebar Poster “Dicari” Bergambar PM Israel Netanyahu, Tuding Terlibat Kejahatan Perang

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Aktivis Pro-Palestina di London Sebar Poster “Dicari” Bergambar PM Israel Netanyahu, Tuding Terlibat Kejahatan Perang
Foto: (Sumber: Poster bergambar PM Benjamin Netanyahu dengan tulisan "WANTED" di London. (Anadolu).)

Pantau - Sejumlah aktivis pro-Palestina di London, Inggris, melakukan aksi penyebaran poster bergambar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tulisan besar “Dicari” (Wanted) di berbagai lokasi strategis kota.

Poster-poster tersebut ditempel di bus, jalan-jalan umum, dan lokasi penting lainnya sebagai bentuk protes terhadap dugaan keterlibatan Netanyahu dalam kejahatan perang di Gaza.

Aksi ini merujuk pada surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang dikeluarkan pada November 2024.

Tuduhan Kejahatan Perang dan Genosida di Gaza

Dalam isi posternya, para aktivis menyoroti dugaan keterlibatan Netanyahu dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terjadi sejak Oktober 2023.

ICC menuduh Netanyahu terlibat langsung dalam kebijakan militer Israel yang menyebabkan jatuhnya puluhan ribu korban jiwa di Jalur Gaza.

Menurut laporan yang dikutip dari Anadolu, lebih dari 71.000 warga Palestina tewas selama dua tahun konflik, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Gencatan Senjata Tak Hentikan Serangan Israel

Meski gencatan senjata telah diumumkan pada 10 Oktober 2025, Israel tetap dituduh melanjutkan serangan militer ke Gaza.

Kondisi di Gaza pasca-gencatan senjata dilaporkan belum membaik secara signifikan, dengan bantuan kemanusiaan, makanan, obat-obatan, dan hunian darurat yang masih sangat terbatas.

Laporan juga mencatat bahwa sejak 11 Oktober 2025 atau sehari setelah pengumuman gencatan senjata:

410 warga Palestina tewas

1.134 orang luka-luka

649 jenazah ditemukan

Aktivis menilai tindakan militer yang terus berlangsung merupakan bentuk pelanggaran gencatan senjata dan menambah panjang daftar dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintahan Netanyahu.

Penulis :
Gerry Eka