
Pantau - Pemerintah Prancis menyatakan tidak menemukan bukti kuat yang mendukung klaim Rusia mengenai serangan drone terhadap kediaman Presiden Vladimir Putin di Novgorod, yang diduga dilakukan oleh Ukraina pada malam 29 Desember 2025.
Prancis: Informasi Rusia Tidak Konsisten dan Belum Terverifikasi
Menurut sumber dari Istana Elysee yang dekat dengan Presiden Emmanuel Macron, klaim Rusia soal serangan drone masih dipenuhi informasi yang saling bertentangan, terutama terkait jumlah drone yang digunakan dan lokasi yang disasar.
“Tidak ada bukti kuat yang mendukung tuduhan serius tersebut,” ungkap sumber tersebut, menambahkan bahwa Prancis telah melakukan verifikasi silang dengan sejumlah mitra internasional dan belum menemukan validasi atas klaim tersebut.
Sebelumnya, pihak berwenang Rusia menyebut Ukraina meluncurkan 91 drone dalam serangan yang ditargetkan ke kediaman Putin di Novgorod.
Ukraina Bantah, Rusia Tegaskan Tak Ada Korban
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, mengklaim bahwa seluruh drone berhasil dihancurkan dan tidak menyebabkan korban jiwa maupun kerusakan akibat puing-puing.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, secara tegas membantah tuduhan tersebut. Ia menyatakan bahwa tuduhan dari Rusia dapat merusak capaian diplomatik antara Ukraina dan Amerika Serikat serta berpotensi digunakan Moskwa sebagai alasan untuk melakukan serangan balasan.
Sampai saat ini, belum ada bukti independen yang menguatkan klaim Rusia, sementara Prancis menyerukan kehati-hatian dalam menyikapi informasi yang belum diverifikasi secara menyeluruh.
- Penulis :
- Gerry Eka







