
Pantau - Sejumlah pemimpin Eropa menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap Presiden AS Donald Trump menjelang pertemuan antara Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Mar-a-Lago, Florida, pada 28 Desember 2025.
Menurut laporan majalah Der Spiegel, sebelum pertemuan tersebut, Zelenskyy menggelar telekonferensi dengan beberapa pemimpin Eropa guna membahas arah pembicaraan dengan Trump, khususnya soal jaminan keamanan bagi Ukraina.
Para pemimpin Eropa secara tegas meminta Zelenskyy untuk berhati-hati saat berdialog dengan Trump dan tidak melakukan konsesi keamanan atau wilayah tanpa jaminan tertulis yang jelas.
Mereka juga meminta Zelenskyy untuk melaporkan secara rinci isi komitmen Amerika Serikat terkait keamanan Ukraina.
Eropa Ingin Transparansi, Pertanyakan Posisi Trump terhadap Rusia
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan pesan agar Zelenskyy tidak “melangkah terlalu jauh” dalam pembicaraan dengan Trump.
Perdana Menteri Denmark, Swedia, dan Norwegia menyuarakan kekhawatiran serupa, dan menekankan pentingnya transparansi terhadap isi kesepakatan, terutama yang menyangkut keamanan kawasan.
Sementara itu, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Merz menyarankan Zelenskyy untuk meminta klarifikasi dari Trump terkait:
Posisi Rusia dalam rencana perdamaian baru
Tindakan konkret Trump jika Rusia menolak proposal perdamaian yang diajukan Ukraina bersama mitra Eropa dan AS
Trump Minta Eropa Ambil Peran Utama, Zelenskyy Klaim Kesepakatan Sudah Final
Dalam pertemuan tersebut, Trump menyampaikan bahwa Eropa akan memikul tanggung jawab utama atas jaminan keamanan Ukraina, sedangkan AS tetap memberi dukungan dalam kapasitas terbatas.
Zelenskyy mengklaim bahwa kesepakatan keamanan antara Ukraina dan AS telah disetujui sepenuhnya.
Setelah pertemuan, Zelenskyy dan Trump melakukan panggilan bersama dengan para pemimpin Eropa untuk menyampaikan hasil diskusi mereka.
Pernyataan Trump ini datang tak lama setelah ia mengungkapkan bahwa ia telah melakukan panggilan yang “sangat baik dan produktif” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
- Penulis :
- Gerry Eka
- Editor :
- Tria Dianti





