Pantau.com - Suhu yang meningkat di Perancis diklaim bisa menghancurkan atap Katedral Notre Dame Paris yang tengah dalam renovasi.
"Saya sangat khawatir tentang gelombang panas," kata Kepala Arsitek Katedral, Philippe Villeneuve, yang dilansir dari RT, Kamis (25/7/2019).
Sebagian besar dinding batu katedral masih basah sejak petugas pemadam kebakaran memadamkan api pada April lalu.
Baca juga: Penyelidikan Kebakaran Katedral Notre-Dame Belum Menemui Titik Terang
Meskipun sensor yang ditempatkan di seluruh struktur belum mendeteksi gerakan apa pun, Villeneuve khawatir bahwa langit-langit kubah kubah bisa runtuh karena cuaca panas mempercepat proses pengeringan.
Suhu di Paris mencapai 39 derajat Celcius (102 Fahrenheit) pada hari Rabu kemarin, dan diproyeksikan akan mencapai puncaknya pada 42 derajat Celcius (108F) pada hari Kamis waktu setempat.
42 derajat Celcius akan menjadi rekor tertinggi di Ibu Kota Perancis itu. Sebelum, suhu tertinggi mencapai 40,4 derajat Celcius yang tercatat pada tahun 1947.
Baca juga: Video Detik-detik Menara Katedral Notre-Dame Runtuh Dilalap Api
Sekadar informasi, sebagian besar Eropa saat ini mengalami gelombang panas. Belgia dan Belanda tercatat mengalami kenaikan ekstrem suhu udara sejak kemarin.
Katedral Notre Dame tengah dibersihkan guna kembali dibangun. 100 pekerja siaga untuk bekerja setiap hari. Presiden Prancis Emmanuel Macron berjanji untuk membangun kembali katedral berusia 850 tahun dalam lima tahun ke depan.
- Penulis :
- Widji Ananta
