
Pantau - Film Predator: Badlands dipastikan menjadi kelanjutan dari Prey (2022), dan kembali disutradarai oleh Dan Trachtenberg yang sebelumnya sukses menyegarkan franchise Predator.
Dalam film ini, untuk pertama kalinya, karakter utama bukan berasal dari manusia, melainkan seekor Yautja bernama Dek yang diperankan oleh Dimitrius Schuster-Koloamatangi.
Dek merupakan protagonis non-manusia pertama sepanjang sejarah waralaba Predator, menggeser tradisi sebelumnya yang menampilkan karakter manusia seperti Dutch yang diperankan Arnold Schwarzenegger pada film pertama tahun 1987.
Menurut Trachtenberg dalam wawancara bersama Empire, Dek berbeda dengan Dutch dan justru lebih mirip dengan karakter ikonik Schwarzenegger lainnya, Conan dalam film Conan the Barbarian (1982).
“He’s a thing of few words, pretty blunt. He cuts straight to the point. Literally and figuratively,” ungkapnya menggambarkan Dek sebagai sosok pendiam yang langsung bertindak, baik secara harfiah maupun simbolik.
Dek: Yautja Terkucil yang Berpotensi Jadi Pahlawan Baru
Dek digambarkan sebagai "runt of the litter" atau individu terlemah dalam kelompoknya, membuatnya dikucilkan namun bertekad membuktikan diri.
Sifat pendiam dan kecenderungan menyelesaikan konflik dengan kekerasan membuat Dek lebih mirip dengan karakter seperti Mad Max daripada pahlawan tipikal manusia.
Sebuah gambar terbaru memperlihatkan kakak Dek berdiri mengancam di atasnya dengan senjata bercahaya, memberikan petunjuk akan konflik internal di kalangan Yautja.
Trachtenberg menekankan bahwa meski Conan bukanlah sosok lemah, ia bertindak cepat dan efektif, ciri yang juga dimiliki Dek, sekaligus memperkuat perbandingan dengan Mad Max.
Dek dinilai memiliki potensi kuat sebagai tokoh sentral karena kemitraannya yang tak biasa dengan Thia, sebuah android dari korporasi Weyland-Yutani.
Koneksi ke Semesta Alien dan Langkah Berani Waralaba
Keberadaan Thia mengaitkan Predator: Badlands secara resmi ke semesta Alien, memperluas jangkauan semesta fiksi ilmiah yang digemari banyak penggemar.
Namun, hubungan antara Dek dan Thia diprediksi tidak akan berjalan mulus, dengan motivasi mereka bekerja sama yang masih belum terungkap.
Trachtenberg disebut telah mengambil langkah berani dengan memperkenalkan protagonis Yautja, tetapi juga dianggap membawa potensi besar untuk menyegarkan kembali arah franchise.
Dengan kombinasi unik antara elemen brutal dan emosional, Dek dinilai mampu menjadi pahlawan baru yang kuat dan berkesan dalam dunia Predator.
Meski banyak detail masih dirahasiakan, antisipasi terhadap Predator: Badlands terus meningkat menjelang peluncurannya.
- Penulis :
- Shila Glorya