
Pantau - Film Sorry, Baby karya terbaru sutradara Eva Victor menghadirkan narasi menyentuh tentang perjuangan penyintas kekerasan seksual melalui pendekatan yang sinis namun emosional, dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 16 Juli 2025 lewat KlikFilm.
Trauma, Kesepian, dan Perlawanan dalam Balutan Komedi Gelap
Film ini mengikuti kisah Agnes (diperankan oleh Eva Victor), seorang dosen sastra Inggris yang akhirnya diangkat menjadi dosen tetap, namun menyimpan luka masa lalu akibat kekerasan seksual yang dilakukan oleh pembimbing tesisnya, Decker (Louis Cancelmi).
Agnes tidak sendiri dalam perjalanannya menghadapi trauma, ia mendapat dukungan emosional dari sahabatnya, Lydie (Naomi Ackie), yang menjadi salah satu karakter paling berperan dalam proses penyembuhan tersebut.
Alur film berdurasi 103 menit ini disusun dalam bentuk bab-bab terpisah, menandai fase-fase penderitaan dan pemulihan sebagai penyintas.
Cerita disampaikan secara non-linear, maju dan mundur, yang memperlihatkan bagaimana satu peristiwa membelah hidup Agnes menjadi dua bagian: sebelum dan sesudah kekerasan itu terjadi.
Eva Victor memilih untuk tidak menampilkan adegan kekerasan seksual secara eksplisit.
Sebaliknya, pengalaman tersebut diungkapkan melalui pengakuan verbal Agnes kepada Lydie, yang menjadi titik balik emosional dalam film.
Pendekatan ini memungkinkan penonton fokus pada dampak psikologis dan batin dari kejadian tersebut, bukan pada visual kekerasan.
Kritik Sosial dan Kehangatan Relasi Antar Karakter
Sorry, Baby menyoroti berbagai bentuk ketidakadilan dalam penanganan kasus kekerasan seksual, seperti adegan visum dengan dokter yang tidak empatik dan dua staf kampus yang hanya menyarankan pelaporan ke polisi tanpa memberi solusi nyata.
Semua ironi itu dikemas dalam gaya komedi gelap yang tajam, dengan sentuhan sinis yang justru memperkuat pesan film.
Beberapa adegan dalam film digambarkan cukup vulgar dan berani, yang bisa memunculkan rasa tidak nyaman namun justru menegaskan kejujuran cerita.
Hubungan persahabatan Agnes dan Lydie menjadi elemen yang memberi kehangatan, dengan chemistry akting yang terasa alami dan tulus.
Karakter Gavin, tetangga Agnes, juga memperkaya dinamika film dengan interaksi yang menggambarkan peran penting orang-orang asing dalam proses pemulihan trauma.
Dukungan justru datang dari luar lingkaran terdekat, memperlihatkan bahwa kehadiran dan empati bisa muncul dari tempat yang tidak terduga.
Film ini menegaskan bahwa pertumbuhan pribadi dalam menghadapi trauma bisa terjadi, baik dalam kehadiran orang lain maupun dalam kesendirian yang menyakitkan.
Sorry, Baby tayang perdana di Sundance Film Festival pada 27 Januari 2025 dan menjadi film penutup di sesi Directors’ Fortnight Cannes Film Festival pada 22 Mei 2025.
- Penulis :
- Aditya Yohan