
Pantau - Desainer Ariy Arka melalui jenama Abeey resmi meluncurkan koleksi busana pria bertajuk Prana dalam ajang Jakarta Fashion & Food Festival (JF3) 2025, yang mengusung perpaduan energi kehidupan dan kekayaan filosofi Jawa dalam gaya oversized yang modern.
"Koleksi Prana ingin memperlihatkan sebuah koleksi pria modern nan lembut, sebagai media penyalur energi kehidupan. Setiap detail disusun agar koleksi Prana nan terinspirasi dari kekayaan filosofi Jawa dapat mengalir bebas dalam gerak keseharian," ungkap Ariy Arka.
Simbolisme Bunga Wijaya Kusuma dan Energi Kehidupan
Nama Prana berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti energi hidup atau napas kehidupan, sebagai simbol energi penopang alam semesta.
Nilai filosofi Jawa dalam koleksi ini diwujudkan melalui simbol bunga Wijaya Kusuma, bunga sakral yang hanya mekar di malam hari dan melambangkan wahyu keprabon, restu ilahi bagi Raja Jawa.
Bunga ini dipandang sebagai simbol kemenangan sejati yang harum dalam kesunyian dan gugur tanpa pamrih, mencerminkan sumber energi kemenangan jiwa.
Simbolisme tersebut ditampilkan secara visual melalui bordir manual dan motif bunga Wijaya Kusuma dalam tiap potongan busana.
Koleksi Prana dirancang dengan bahan breathable seperti washing jeans dan linen, serta potongan relaxed fit, oversized, dan asimetris yang merepresentasikan kebebasan aliran energi.
Warna-warna yang digunakan mencakup palet putih, dark navy, dan nude, merepresentasikan keindahan warna alam serta refleksi dari karakter bunga Wijaya Kusuma.
Koleksi untuk Jiwa Bebas dan Percaya Diri
Ariy Arka menekankan bahwa koleksi ini tak hanya menghadirkan estetika, tetapi juga membawa pengalaman spiritual dan emosional bagi pemakainya.
"Koleksi ini diyakini bisa membawa kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, serta membawa rasa percaya diri yang tinggi bagi para pemakainya karena memberi rasa kebebasan," tuturnya.
Peluncuran Prana juga menjadi bagian dari tema besar JF3 tahun ini, yaitu Recrafted: A New Vision, yang mendorong para desainer untuk berinovasi dan bertransformasi tanpa kehilangan akar budaya.
Koleksi ini mempertegas komitmen industri mode terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan, sekaligus menunjukkan bahwa filosofi budaya lokal bisa bersanding harmonis dengan gaya hidup modern.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf